2. Erick Thohir dan Airlangga Hartarto
Menurut Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, peluang Airlangga Hartarto dan Erick Thohir untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 memiliki kesempatan yang setara.
Igor mengungkapkan bahwa keduanya memiliki pengalaman di bidang ekonomi, popularitas, dan elektabilitas yang baik.
Igor menyatakan bahwa elektabilitas calon wakil presiden (cawapres) harus dapat meningkatkan atau setidaknya tidak menurunkan suara.
Baca Juga:Hasil Tottenham vs Liverpool di Premier League 2023/2024: Liverpool Akhirnya Tumbang JugaHasil Pertandingan Everton vs Luton Town di Premier League 2023/2024: Akhirnya Luton Menang!
Menurutnya, sosok Erick Thohir memiliki potensi untuk meningkatkan elektabilitas jika dipasangkan dengan Prabowo Subianto.
Dia juga menyoroti bahwa Partai Golkar memiliki mesin politik yang kuat, namun basis massa partai tersebut memiliki banyak kesamaan dengan basis massa Prabowo, terutama di luar Pulau Jawa.
Oleh karena itu, menurut Igor, jika Prabowo Subianto berpasangan dengan Airlangga Hartarto, hasilnya mungkin kurang menjanjikan.
Namun, jika dia bermitra dengan Erick, ada potensi untuk memperluas pengaruh ke wilayah yang sebelumnya bukan basisnya, karena Erick berasal dari luar Pulau Jawa.
Igor menganggap bahwa pasangan Prabowo Subianto dan Erick bisa saling melengkapi karena latar belakang dan basis massa yang berbeda.
Namun, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, mengungkapkan “posisi cawapres Erick Thohir terhambat oleh permintaan Ketua Umum Partai Golkar, yaitu Airlangga Hartarto, yang juga merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju, untuk mendapatkan posisi tersebut,” ujarnya.
Hal ini dianggap sebagai kendala utama dalam kemungkinan pasangan Prabowo-Erick. Temukan berita dan artikel menarik lainnya di Google News.