CIREBON, RAKCER.ID – Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah resmi meluncurkan bursa khusus Minyak Sawit Mentah (CPO). Untuk itu dalam artikel kali ini kami akan membahas secara lengkap mengenai Indonesia yang mulai luncurkan pertukaran minyak sawit mentah guna membuka jalan menjadi patokan harga domestik.
Perkembangan signifikan ini siap untuk membentuk patokan harga mandiri bagi Indonesia untuk salah satu komoditas utamanya, minyak sawit mentah. Langkah ini bertujuan untuk memberi negara tersebut, salah satu produsen minyak sawit terkemuka di dunia, referensi harga tersendiri, sehingga memperkuat posisinya di pasar global.
Berikut Merupakan Strategi Indonesia dengan Cara Meluncurkan Pertukaran Kelapa Sawit Mentah Guna Membuka Jalam Menjadi Patokan Harga Domestik:
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menekankan pentingnya inisiatif ini dan menekankan bahwa Indonesia memainkan peran penting dalam lanskap produksi minyak sawit global. Anehnya, meski memiliki keunggulan dalam industri ini, Indonesia belum memiliki acuan harga CPO sendiri.
Baca Juga:Hasan Al-Habib: Menggunakan Komedi untuk Menantang Rasisme dan IslamofobiaDirektur Badan Pengatur Hilir Migas Tinjau SPBU dan Ungkap Telah Temukan SPBU Ngaco dalam Salurkan BBM Subsidi
Sebaliknya, perusahaan ini secara tradisional mengandalkan referensi harga dari Malaysia dan Rotterdam, Belanda. Pertukaran CPO yang baru berupaya mengubah hal ini, sehingga berpotensi menjadikan Indonesia sebagai barometer global untuk harga CPO.
“Melalui pertukaran CPO ini, kami berharap dapat menciptakan pricing benchmark sendiri dan berpotensi menjadi barometer harga CPO global. Kami adalah produsen CPO nomor satu di dunia,” kata Zulhas saat acara peluncuran yang digelar di Hotel Mulia, Jumat, 13 Oktober. , 2023.
Bukan rahasia lagi kalau kelapa sawit merupakan penyumbang utama perekonomian Indonesia. Ekspor produk minyak sawit dari Indonesia bisa mencapai angka 47 juta ton setiap tahunnya, dengan nilai total bisa melebihi 30 miliar dolar AS.
Mengingat perannya yang sangat penting dalam industri minyak sawit global, memiliki tolok ukur harga yang independen dapat berdampak signifikan terhadap cara komoditas tersebut diperdagangkan dan diberi harga di seluruh dunia.
Menteri Zulha lebih lanjut menyampaikan harapannya agar para pemangku kepentingan dan pelaku industri dapat berpartisipasi aktif dalam pertukaran CPO yang baru dibentuk tersebut. Meskipun partisipasi masih bersifat sukarela, hal ini diharapkan dapat memberi insentif dan meningkatkan tata kelola di sektor kelapa sawit, sehingga mendorong peningkatan praktik dan manajemen.