CIREBON, RAKCER.ID – Setelah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yaitu Megawati Soekarno Putri mengumumkan bahwa duet Ganjar Mahfud di Pilpres 2024, dunia maya X atau yang dahulu dikenal dengan twitter menjadi ramai dengan hastag duet Ganjar Mahfud.
Selain itu, banyak yang menilai juga bahwa duet Ganjar Mahfud ini dinilai menjadi duet maut di Pilpres 2024, karena saingan mereka hanya baru Anies Baswedan-Cak Imin.
Bahkan ada juga yang membuat singkatan untuk duet Ganjar Mahfud ini, yaitu GAMA singkatan dari Ganjar-Mahfud dan ada juga singkatan lainnya yaitu GOFUD singkatan dari Ganjar Pranowo-Mahfud.
Baca Juga:FIX Ganjar Pranowo-Mahfud MD Jadi Bakal Capres-Cawapres di Pilpres 2024Dibuang PDIP usai Judi Online di Rapat Paripurna, Cinta Mega Dipungut PAN dan Lanjut Calonin Diri Jadi Caleg
Hanya Prabowo Subianto saja yang belum mendeklarasikan siapa pasangan yang akan mendampinginya di masa kampanye nanti.
Namun masyarakat sudah memprediksi bahwa Gibran Rakabuming Raka yang akan menjadi Cawapres Prabowo Subianto, sayangnya hal tersebut hanya baru prediksi alias dugaan.
Apakah Gibran Rakabuming Raka mampu menjadi pendamping Prabowo Subianto?, karena masyarakat menilai bahwa Prabowo Subianto selalu dihantui oleh masa lalunya yang terjadi di tahun 98.
Lalu bagaimana masa lalu atau permasalahaan yang telah dibuat oleh duet Ganjar Mahfud ini? sampai masyarakat menilainya sebagai duet maut di Pilpres 2024.
Masa Lalu Duet Ganjar Mahfud
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, secara resmi diumumkan sebagai calon presiden (capres) oleh PDI Perjuangan (PDIP).
Pengumuman tersebut langsung disampaikan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di Istana Batu Tulis, Bogor, pada Jumat (21/4) lalu.
Meskipun menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah, masih ada sejumlah masalah yang harus diselesaikan oleh Ganjar Pranowo di Jawa Tengah sebelum ia dapat bersaing dalam Pilpres 2024. Beberapa tugas rumah tersebut mencakup:
Baca Juga:Jelang Pengumuman Cawapres Ganjar Pranowo, Mahfud MD Paling Santer Namanya!Akibat Israel Dilanda Banjir dan Cuaca Buruk, Operasi Militer Darat Jalur Gaza Ditunda
1. Konflik Wadas: Masih terdapat konflik di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, terkait penambangan batuan andesit untuk proyek bendungan Bener. Warga desa tersebut menentang operasional penambangan dan terus mendesak Ganjar untuk mencabut Izin Penetapan Lokasi (IPL) proyek tersebut.
2. Konflik Lahan Kendeng: Di kawasan Kendeng, terdapat konflik agraria terkait penambangan oleh perusahaan tambang dan pabrik semen. Warga lokal menolak kehadiran perusahaan tambang karena merusak lingkungan dan mengganggu kehidupan mereka. Izin operasional perusahaan tersebut belum dicabut.