Lebih lanjut, Asma menegaskan, pilihan angkat bicara tersebut dilatarbelakangi oleh kemiripan bukunya dengan film Air Mata di Ujung Sajadah.
Tentu saja ini merupakan upaya tulus untuk menjunjung tinggi hak penulis.
Ia menegaskan bahwa pembuat film harus menyadari upaya dan kesulitan yang dialami penulis dalam menciptakan karya mereka.
Baca Juga:Red Velvet Comeback Mode Dark dengan Rilis Poster dan Jadwal Album ‘What A Chill Kill’ Pada 13 NovemberSinopsis ‘Story Of Parks Marriage Contract’ Drama Korea Romcom Fantasi yang dibintangi Bae In Hyuk dan Lee Se Young
“Kedepannya, saya ingin tegaskan bahwa karya, kerja keras, dan seluruh kreasi kata rekan-rekan penulis akan terus diapresiasi, dilindungi, dan tidak dianggap remeh hanya dengan beberapa perubahan saja,” kata Asma.
“Seseorang membutuhkan pencarian yang panjang untuk menemukan ide atau judul yang mereka yakini ideal. Oleh karena itu, hak-hak tersebut sangat penting untuk dipertahankan, katanya.
Dalam kesempatan itu, Ana Sofia Yuking memohon kepada pembuat film Air Mata di Ujung Sajadah untuk menghubungi Asma Nadia atas nama kliennya.
Karena meskipun klien telah berupaya menghubungi orang tersebut, belum ada tanggapan yang diterima. Oleh karena itu, ia yakin para pembuat film akan mempunyai niat yang terbaik.
“Kami menghimbau kepada produser,” ujarnya. “Klien kami sudah berbicara dengan pihak keluarga dan mengirimkan surat klarifikasi resmi, namun hingga saat ini pihak produser film Air Mata di Ujung Sajadah belum memberikan tanggapan.”
“Mohon ditanggapi surat yang kami kirimkan ini, untuk dapat mengklarifikasi permasalahan yang kami duga merupakan indikasi pelanggaran hak cipta,” kata Ana Sofia Yuking.
Asma Nadia merasa Dirugikan
Asma Nadia merupakan seorang penulis yang mendapat pengakuan luas dari masyarakat berkat novel-novelnya yang berhasil diadaptasi ke layar lebar.
Baca Juga:Anies-Muhaimin Naik Jeep Terbuka saat Mendaftar ke KPU hingga Sempat Terjadi Keributan RelawanBaim Wong dan Paula Verhoeven Alami Kecelakaan Tunggal, Anak Hampir Terpental hingga Mobil Penyok
Assalamualaikum Beijing, Jilbab Trveler, Catatan dari Hati Seorang Istri, Surga yang Tak Dirindukan, dan masih banyak lagi buku-bukunya yang diangkat menjadi film dan sinetron serta berhasil menarik jutaan penonton.
Saking suksesnya film Air Mata di Ujung Sajadah yang baru saja rilis di bioskop namun sudah berhasil menarik 3 juta penonton, namanya pun belakangan ikut naik daun.
Namun rupanya banyak yang salah kaprah jika film ini merupakan adaptasi dari novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia yang pertama kali terbit 2008 lalu.