CIREBON, RAKCER.ID – Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, baru-baru ini membuat pernyataan kontroversial yang mencurigakan keterlibatan Karim Benzema dengan Ikhwanul Muslimin, sebuah organisasi yang dianggap teroris oleh pemerintah Prancis.
Menurut laporan dari Marca mengungkapkan bahwa Darmanin secara terbuka menuduh bahwa Benzema memiliki hubungan erat dengan Ikhwanul Muslimin di Prancis.
Karim Benzema yang merupakan seorang pemain sepak bola muslim asal Prancis, baru-baru ini membuat keputusan mengejutkan dengan bergabung dengan klub Al Ittihad di Arab Saudi.
Baca Juga:Megawati Atlet Voli Putri Indonesia Jadi MVP di Liga Voli Korea Selatan: Bangga Banget!Profil Mahfud MD yang Jadi Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Langkah ini menandai akhir dari karier panjang dan suksesnya bersama Real Madrid, yang menjadikannya salah satu pemain terkenal di dunia sepak bola.
Namun, Benzema mendapat perhatian dari Menteri Darmanin karena sikapnya yang mendukung Palestina dalam konflik berkelanjutan dengan Israel.
Darmanin menilai dukungan ini sebagai tanda keterlibatan Benzema dengan Ikhwanul Muslimin. “Karim Benzema memiliki hubungan yang dekat, seperti yang kita semua tahu, dengan Ikhwanul Muslimin,” ujar Darmanin dalam wawancara dengan Cnews Network yang dikutip oleh Marca.
Pernyataan kontroversial ini merupakan tanggapan terhadap ungkapan dukungan Benzema kepada warga Palestina melalui akun Instagram pribadinya.
Setelah tuduhan Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin terhadap Karim Benzema yang menyebutnya “memiliki hubungan” dengan kelompok teroris yang dikenal sebagai Ikhwanul Muslimin, semakin banyak pihak yang mengkritik mantan striker Real Madrid tersebut.
Salah satu yang mengeluarkan kritik adalah Valerie Boyer yang merupakan seorang senator dari partai Les Republicains yang mewakili wilayah Bouches-du-Rhone.
Sanksi untuk Karim Benzema usai Dituduh Dekat dengan Ikhwanul Muslimin
Dalam pernyataannya, Valerie Boyer menyerukan sanksi keras terhadap Benzema jika tuduhan Menteri Dalam Negeri terbukti.
Baca Juga:Duet Ganjar Mahfud Banyak yang Prediksi Jadi Duet Maut di Pilpres 2024, Faktanya Gimana?FIX Ganjar Pranowo-Mahfud MD Jadi Bakal Capres-Cawapres di Pilpres 2024
Dia mengusulkan bahwa jika tuduhan tersebut benar, tindakan awal yang bersifat simbolis adalah mencabut gelar Ballon d’Or yang pernah diraih oleh Benzema.
Selain itu, dia juga menyatakan bahwa harus dipertimbangkan untuk mencabut kewarganegaraan Prancisnya.
Boyer berpendapat bahwa tindakan seperti ini diperlukan jika seorang warga Prancis, terutama yang dikenal secara internasional, melakukan tindakan yang dianggap mencemarkan atau mengkhianati negaranya.