CIREBON, RAKCER.ID– Panggilan pengadilan dilontarkan dua orang yang mengaku mantan anggota aliran sesat kepada aktor Ben Kasyafani dan Ida Royani.
Elyana dan Imam Nasai adalah nama para jamaah terdahulu.
Panggilan itu dikeluarkan karena Ben Kasyafani diduga terkait dengan aliran sesat tersebut.
Mereka mengklaim Ida menjabat sebagai kepala pemerintahan wilayah barat Indonesia.
Ben hanyalah seorang anggota jemaat pada saat itu.
Kelompok tersebut diduga menyasar orang-orang terkenal yang tidak paham agama.
Mereka juga menyoroti bahwa aliran ini memiliki titik masuk di berbagai tahapan.
Baca Juga:Agensi Buka Suara atas Kontroversi Lee Sun Kyun yang Terjerat Kasus Penyalahgunaan NarkobaAktor Korea Lee Sun Kyun Diselidiki Polisi Terkait Kasus Narkoba
Ben Kasyafani dipanggil karena diduga menganut kelompok sesat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Pada tahun 2014, Ben sendiri berterus terang soal hubungannya dengan LDII.
Bahkan, beredar kabar bahwa bergabungnya Ben ke LDII juga menjadi biang kerok perpecahan antara keluarganya dan Marshanda.
Ben diduga tergabung dalam aliran LDII
Menurut situs resmi Muhammadiyah, LDII dianggap sebagai cikal bakal doktrin Islam Jama’ah.
Mulai dari Darul Hadis, Jamaah Islam, LEMKARI (Lembaga Pegawai Dakwah Islam), hingga mulai menggunakan moniker LDII pada tahun 1990, organisasi ini mengalami sejumlah perubahan nama.
Sekte ini dianggap sesat karena sejumlah alasan, termasuk kepatuhannya pada kredo takfir, yang menyatakan bahwa semua umat Islam yang tidak bergabung dengan LDII adalah kafir.
Selama LDII bersedia menjelaskan berbagai penyimpangan yang dikandungnya, MUI yang saat itu dipimpin Ma’ruf Amin memberi kesempatan kepada LDII untuk mencabut sebutan sesat tersebut.
Sementara itu, KH. Abdullah Syam, Ketua Umum DPP LDII, membantah semua tuduhan yang dilontarkan terhadap organisasi tersebut.
Baca Juga:Ed Sheeran Umumkan Konser di Stadion GBK Jakarta 2024 Mendatang, Tiket Mulai Dijual Akhir Oktober9 Tahun Bersama, Prilly Latuconsina Merasa Terpukul Sopir Pribadinya Meninggal Dunia
Ia menegaskan, tidak ada ajaran LDII yang memaksa pemeluknya bertindak sesuai dengan pernyataan tersebut.
“Kita tidak bisa langsung masuk, ada tahapan sampai ikrar baru diklaim (anggota),” imbuh Imam.
“Yang diburu hanya artis-artis yang punya uang tapi tidak punya pemahaman agama. Itu gambar sinematik. Kalau tidak punya uang, jangan khawatir.”
Selain itu, Imam mencatat bahwa setiap anggota organisasi diharuskan menyetor bulanan sejumlah uang tertentu.
Besaran nominalnya mencapai 10% untuk penguasa atau emir.