Sebanyak 20 truk tiba di Jalur Gaza dengan membawa persediaan makanan, air minum, dan obat-obatan.
Sementara pasokan kemanusiaan dikirim ke Gaza, militer Israel menyatakan bahwa mereka akan meningkatkan serangannya di wilayah yang dikuasai Hamas sebagai persiapan untuk rencana invasi darat.
Kota Khan Younis menjadi sasaran serangan Israel pada Minggu pagi. Menurut media Palestina, insiden tersebut merenggut nyawa sedikitnya 11 orang.
Baca Juga:Prabowo-Gibran Jalani Pemeriksaan Tes Kesehatan Di RSPAD setelah Daftar ke KPU sebagai Syarat Pilpres 2024Putri Delina Debut Layar Lebar Lewat Film Horor ‘Wakaf’ : Ungkap Kesulitan yang Dialami
Sejak Hamas melancarkan serangan tak terduga pada tanggal 7 Oktober, militer Israel terus menyerang Gaza tanpa henti.
Kementerian Kesehatan, yang dikelola oleh Hamas, melaporkan bahwa lebih dari 4.300 warga Palestina tewas akibat serangan udara tersebut, sebagian besar adalah warga sipil.
Laksamana Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, menyatakan bahwa keganasan serangan tersebut dimaksudkan untuk mengurangi risiko invasi darat oleh pasukan.
“Kami meningkatkan serangan dan mengurangi korban luka saat ini. Kami akan meningkatkan serangan kami, jadi saya meminta warga Kota Gaza terus bergerak ke selatan demi keselamatan mereka sendiri,” ujarnya.
Kota metropolitan Gaza di utara masih memiliki ratusan ribu penduduk yang tinggal di dalam dan sekitarnya. Mereka tidak bisa atau tidak mau meninggalkan tempat itu.
Selain itu, Israel telah mengumpulkan tank dan pasukan di dekat kawat perbatasan di sekitar garis pantai Gaza.
Militer Israel mengatakan dalam rekaman itu bahwa tentaranya sedang melakukan latihan tembakan langsung sebagai “persiapan untuk tahap perang berikutnya.”
Baca Juga:Selamat! Lucina Fuster Asal Peru Sabet Gelar Miss Grand Internasional 2023Selebgram Afifah Riyad Bagikan Potret Dirinya yang Jadi Korban Penganiayaan Mantan Pacar Sang Suami
PBB berupaya memastikan aliran kemanusiaan dapat dipertahankan setelah gerbang Rafah dibuka dan pertolongan pertama mulai berdatangan.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), pasokan yang tiba pada hari Sabtu berjumlah 4% dari rata-rata harian barang yang masuk ke Gaza sebelum dimulainya konflik.
Setelah 13 hari pengepungan, 2,3 juta orang masih belum dapat memenuhi kebutuhan mereka dari pasokan yang masuk.
Demikian informasi mengenai Israel yang tetap gempur jalur selatan gaza setealh perintahkan warga sipil untuk mengungsi ke wilayah tersebut.
Simak berita dan artikel menarik lainnya di google news. (*)