Dampak Dukungan Jokowi
Dalam survei LSI, terlihat bahwa dukungan dari Presiden Jokowi dapat meningkatkan perolehan suara Prabowo dari 35,8 persen menjadi 39,2 persen. Sementara itu, dukungan untuk Ganjar menurun dari 30,9 persen menjadi 25,4 persen.
Meskipun Prabowo sudah unggul dalam simulasi pemilihan nasional dengan tiga nama calon presiden, dukungan dari Jokowi mengindikasikan adanya potensi disparitas yang signifikan dalam pemilih Prabowo dan Ganjar.
Pertarungan Elektoral Berdasarkan Wilayah
Pemerhati politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, menganggap bahwa Ganjar dan Prabowo masih bersaing ketat dalam simulasi tiga nama calon presiden.
Baca Juga:Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Ungkap Visi dan Misi Pilpres 2024, Salah Satunya IKN?Koalisi Indonesia Maju Siapkan Susunan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Persiapan Pemli 2024, Siapa Sajakah?
Faktor loyalitas pendukung Jokowi pada pemilihan presiden sebelumnya dapat memberikan harapan bagi Prabowo-Gibran dalam merebut suara pemilih di wilayah basis massa PDIP seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Indonesia Timur.
Meskipun Jokowi memiliki pengaruh yang penting sebagai faktor kompetitif, pemilih PDIP memiliki tingkat loyalitas yang kuat terhadap partai mereka, yang bukan semata-mata dipengaruhi oleh Jokowi.
Potensi Perubahan Suara dan Isu Dinasti Politik
Pengamat politik dari Populi Center, Usep Saepul Ahyar, percaya bahwa masih banyak peluang bagi pasangan Prabowo-Gibran untuk merebut suara pemilih dari pasangan Ganjar-Mahfud.
Pendukung Jokowi bisa saja memilih Prabowo-Gibran jika pasangan ini mampu membuktikan kapasitas mereka dalam adu gagasan dan kampanye mendatang.
Meskipun Prabowo-Gibran memiliki potensi untuk memengaruhi pemilih, perlu diingat bahwa pemilih umumnya lebih fokus pada figur calon presiden daripada cawapres.
Masuknya Gibran ke dalam pertarungan pemilihan juga membawa potensi isu tentang dinasti politik keluarga Jokowi, yang mungkin akan memengaruhi perolehan suara.
Optimisme Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan PDIP
Koalisi Indonesia Maju (KIM) optimistis bahwa mereka dapat memenangkan pertarungan suara di basis massa tradisional PDIP. Mereka berharap bisa merebut dan memenangkan kembali dukungan pemilih Prabowo dan Jokowi pada pemilihan presiden sebelumnya.
Baca Juga:Calon Presiden Prabowo Subianto Menerima Dukungan Tulus dari Relawan Penerus Negeri di Djakarta Theater10 Inspirasi Taman Bermain Anak Indoor, Mewujudkan Ruang Kreatif untuk Pertumbuhan Buah Hati
Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, berpendapat bahwa keputusan menggandeng Gibran sebagai cawapres Prabowo adalah langkah strategis untuk meraih potensi elektabilitas Prabowo dan Jokowi. KIM berharap dapat bekerja optimal untuk memenangkan kembali hati dan pikiran pendukung keduanya.