“Langkah pertama yang harus diambil adalah gencatan senjata kemanusiaan segera, menyelamatkan nyawa warga sipil melalui pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat dan efektif,” kata kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk dalam pernyataannya Selasa (24/10/2023), seperti dilansir AFP.
“Kekerasan ini tidak akan pernah berakhir kecuali para pemimpin mengambil tindakan berani dan membuat pilihan yang manusiawi yang dibutuhkan oleh umat manusia,” komentarnya.
Meskipun bantuan sangat dibutuhkan di wilayah Jalur Gaza, dunia internasional masih terpecah mengenai kemungkinan mengakhiri permusuhan.
Baca Juga:Bang Yedam Eks TREASURE Umumkan Debut Solo Bulan DepanElon Musk Siap Berikan Layanan Starlink untuk Jalur Gaza Usai Komunikasi dan Jaringan Diputus Israel
Israel memutus akses Jalur Gaza terhadap makanan, bensin, listrik, dan udara setelah serangan Hamas merenggut nyawa lebih dari 1.400 orang.
Serangan udara besar-besaran terhadap lokasi Hamas di Jalur Gaza juga dilakukan oleh militer Israel, meski beberapa warga sipil tewas dalam serangan tersebut.
Menurut laporan Otoritas Kesehatan Gaza yang diterbitkan Al Jazeera, sejauh ini setidaknya 5.087 orang tewas akibat serangan udara Israel, mayoritas dari mereka adalah warga sipil.
Jumlah tersebut mencakup 1.119 perempuan dan 2.055 anak-anak. Serangan di Jalur Gaza mengakibatkan lebih dari 15.000 orang terluka.
“Terlalu banyak nyawa warga sipil, banyak anak-anak mereka, yang hilang di kedua sisi sebagai konsekuensi dari permusuhan ini,” kata Turk.
Demikian ulasan mengenai PBB yang resmi menyetujui genjatan senjata kemanusiaan di Gaza.
Simak berita dan artikel menarik lainnya di google news. (*)