CIREBON, RAKCER.ID– Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan akan membantu Hamas dan mendukung Palestina.
Hal ini diumumkan oleh Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan.
Selama sesi audit rahasia, Komite Intelijen Parlemen Korea Utara diberikan gambaran sekilas tentang pola pikir Kim Jong-un oleh NIS.
Berdasarkan perkataan anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat Yoo Sang-bum, NIS melihat tanda-tanda bahwa Kim Jong Un memerintahkan pejabatnya untuk memberikan langkah bantuan komprehensif kepada Palestina.
Baca Juga:Viral Ilustrasi Semangka Digunakan di Medsos sebagai Bentuk Dukung Palestina, Apa Maknanya?Asal Usul Semangka jadi Simbol Perlawanan Rakyat Palestina Terhadap Israel
“Korea Utara sepertinya berusaha memanfaatkan perang Israel-Hamas dengan berbagai cara,” kata Yoo seperti dikutip Anadolu Agency.
Awal pekan lalu, Duta Besar Israel untuk Korea Selatan Akiva Tor mengatakan Tel Aviv mengetahui bahwa senjata Korea Utara digunakan oleh Hamas.
Kim Song, duta besar Korea Utara untuk PBB, juga membantah tuduhan tersebut.
Dia menggambarkan cerita tersebut sebagai rumor belaka dan mengklaim bahwa AS sedang berusaha mengalihkan kesalahan atas konflik Timur Tengah ke negara lain.
Setelah gagal dalam dua upaya sebelumnya tahun ini, Pyongyang diperkirakan mendekati akhir persiapan peluncuran satelit penyelidikan ketiga, menurut laporan NIS.
Bukti korea utara dukung pasukan hamas palestina
Ada bukti baru bahwa Korea Utara terlibat dalam konflik antara Israel dan Hamas.
Presiden Korea utara (Kim Jong Un) dilaporkan mengorganisir dukungan bersenjata untuk pemberontak Palestina, menurut dinas mata-mata Korea Selatan.
Baca Juga:Selena Gomez Dikritik Netizen Usai Sebut akan Pamit dari Medsos, Kenapa?Davichi akan Comeback Pada November 2023 setelah Hiatus Hampir 1 Tahun
Direktur Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan, Kim Kyou Hyun, mengatakan kepada anggotanya saat audit Majelis Nasional tahun 2023 pada Rabu, 11 Januari 2023, bahwa pemimpin Korea Utara mengira ada “berbagai macam dukungan” untuk Palestina. dalam upaya tulus untuk mengambil keuntungan darinya.
Dikutip dari The Korea Herald, kepala dinas mata-mata Korea Selatan dikutip mengatakan Yoo Sang Bum, sekretaris eksekutif komite intelijen Majelis, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Korea Utara mungkin terlibat dalam perdagangan senjata dengan kelompok militan.
Sebelumnya Kim Jong Un diklaim ikut campur dalam serangan Hamas terhadap Israel. Kelompok militan tersebut mengerahkan roket F-7, yang diproduksi di Pyongyang, untuk menyerang pertahanan Israel.