CIREBON, RAKCER.ID– Kapten Yair Edou Netanyahu, keponakan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, dilaporkan tewas dalam operasi darat di Jalur Gaza, menurut media Sputnik yang berbasis di Rusia, seperti dikutip Anews dan TurkiyeNewsPaper pada Selasa (7/11/ 2023).
Menurut laporan tersebut, Yair dilaporkan tewas dalam konflik sengit dengan Brigade Qassam di Gaza.
Tuduhan yang belum dirilis ini juga mengklaim bahwa Yair Edou Netanyahu memimpin pasukan penembak jitu yang menyusup ke Israel selama konflik Gaza. Dia sering disebut sebagai “penembak jitu yang berbahaya”.
Baca Juga:Pledis Entertainment Umumkan akan Debutkan Boy Group Baru Pada 2024 MendatangG-Dragon Dinyatakan Negatif Gunakan Narkoba Usai Jalani Pemeriksaan Selama 4 Jam
Sementara itu, menurut update terbaru Al-Jazeera, 10.185 warga Palestina tewas dalam siaran Israel. Sebanyak 10.022 warga sipil Gaza terbunuh dan 163 orang tewas di Tepi Barat.
Jumlah warga sipil Gaza yang terluka telah meningkat menjadi 25.408. Sementara itu, jumlah korban luka di Tepi Barat meningkat menjadi 2.100 orang.
Di Israel, 1.405 orang tewas dan 5.600 lainnya luka-luka. Korban rata-rata terjadi pada tanggal 7 Oktober saat serangan gencar Hamas.
Benjamin Netanyahu menyatakan dalam pembaruan baru bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk menghentikan sementara pertempuran tersebut.
Dia menyatakan bahwa dia terbuka terhadap kemungkinan adanya “jeda kecil dalam pertempuran” di Gaza.
Benjamin Netanyahu mulai lancarkan serangan darat ke Gaza
Diketahui, Israel melancarkan operasi darat ke Jalur Gaza setelah pejuang Hamas melancarkan operasi Badai al-Aqsa.
Operasi yang diberi nama sandi Badai Al-Aqsa ini merupakan serangan mendadak dan mematikan yang dilakukan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga:Ardhito Pramono Sebut sudah Bercerai dengan Sang Istri Jeanneta SanfadeliaDior Gantikan Bella Hadid sebagai Brand Ambassador dengan Model Asal Israel karena Dukung Palestina
Akibat serangan tersebut, 1.400 warga Israel, termasuk 324 tentara, tewas dan 5 ribu 132 warga Israel tewas. terluka dalam serangan dari Gaza.
Menanggapi serangan Hamas, Israel mengintensifkan kampanye pemboman di Gaza, menyebabkan kesulitan besar bagi warga Gaza.
Dalam 31 hari pemboman terus menerus Israel di Jalur Gaza Palestina, lebih dari 10.000 orang dilaporkan terbunuh.
Di sisi lain, Brigade Al Qassam melaporkan bahwa mereka melancarkan serangan komprehensif terhadap Israel pada pagi hari tanggal 7 Oktober, ketika ribuan roket ditembakkan dari Gaza Israel, kelompok bersenjata menuju pemukiman di wilayah tersebut, dan Tentara Israel juga melancarkan serangan. serangan ke Jalur Gaza dengan puluhan pesawat tempur.