Lahir di Palembang pada 31 Januari 1984, Felix dilahirkan dalam keluarga non-muslim yang menganut agama Katolik. Dibesarkan di Palembang, sekitar 95 persen lingkungan sekitarnya adalah non-muslim.
Perubahan keyakinan Felix dimulai saat dia melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB) setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Katolik Xaverius 1 Palembang.
Pada tahun 2002, pada usia 18 tahun, Felix memutuskan untuk memeluk agama Islam, meskipun orang tua yang bukan Muslim mendukung keputusannya.
Baca Juga:Prediksi Sassuolo vs Salernitana di Serie A 2023/2024: Mampukah Legenda AC Milan Bawa Hasil Menang untuk Timnya?Timnas Kaledonia Baru U-17 Bakal Krisis Poin di Piala Dunia U-17 2023 Indonesia
Proses pemelukan Islam oleh Felix dimulai ketika dia berada di kelas 3 SMP, merasa tidak sesuai dengan keyakinannya terhadap ajaran Katolik.
Setelah keluar dari agama Katolik, Ustad Felix Siauw menjalani pencarian spiritualnya.
Meski sempat merasa ragu dan bahkan tidak percaya akan adanya Tuhan, Felix mengalami perubahan ketika belajar ilmu biologi tentang reproduksi manusia.
Hal ini membuatnya yakin bahwa manusia diciptakan dari sesuatu yang spesial dan bahwa Tuhan itu nyata.
Pencarian Ustad Felix Siauw akan agama yang sesuai dengan akal manusia terus berlanjut, mencakup eksplorasi ke agama Kristen Protestan, Buddha, dan lainnya, namun tanpa hasil yang memuaskan.
Akhirnya, setelah bertahun-tahun mencari, Felix menemukan Islam, yang menurutnya adalah agama yang tidak bertentangan dengan akal manusia. Pemelukan Islam membawa kedamaian luar biasa bagi Felix.
Setelah memeluk Islam, Ustad Felix Siauw menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, yang dianggapnya sebagai ujian dari Allah SWT untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Baca Juga:Orang Tua Luis Diaz Diculik dan Kerahkan Militer serta Hadiah yang Mencapai Rp. 771 JutaHasil Persija vs Persikabo 1973 di BRI Liga 1 2023/2024: Hasil Akhirnya Sama seperti Hasil PSIS vs Persita
Untuk memperdalam pengetahuannya tentang Islam, Felix mendalami berbagai materi, termasuk tauhid, akidah, dakwah, dan syariah.
Pendamping hidupnya juga berperan penting dalam membantu Felix dalam eksplorasi ilmu Islam, dan mereka menikah pada tahun 2006.
Namun, setelah menikah, Felix Siauw mengalami cobaan dengan kesulitan mencari pekerjaan hingga akhirnya menemukan pekerjaan sebagai penjual emas.
Pada tahun 2013, Felix Siauw mendapat kesempatan untuk menulis buku yang sukses di masyarakat Indonesia. Bersama istrinya, Lin, mereka diberkahi dengan empat anak bernama Shifr Muhammad Al-Fatih 1453, Ghozi Muhammad Al-Fatih 1453, Alila Shaffiya asy-Syarifah, dan Aia Shaffiya asy-Syarifah.
Melalui buku-bukunya, Felix diundang untuk memberikan ceramah di berbagai daerah, bahkan di luar negeri. Secara perlahan, Felix menjadi pembicara yang terkait dengan karya tulisnya, dan belakangan berkembang menjadi penceramah yang membahas berbagai permasalahan yang dihadapi umat Islam.