“Hamas menggunakan rumah sakit sebagai senjata perang,” kata Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara utama tentara Israel, sambil berdiri di sebuah kamar di Rumah Sakit Anak Rantisi.
Sementara itu, tembakan dan ledakan terjadi pada hari Senin di sekitar rumah sakit utama Kota Gaza, Al Shifa, yang telah dikepung Israel selama berhari-hari.
Puluhan ribu warga Palestina telah meninggalkan rumah sakit dalam beberapa hari terakhir menuju Jalur Gaza selatan, termasuk sejumlah besar pengungsi yang mencari perlindungan di sana serta pasien yang dapat dipindahkan.
Baca Juga:Jelang Debut Resmi, Ahyeon Putuskan Keluar dari BABYMONSTERTayang 20 Desember 2023, Intip Sinopsis Drama Korea The Sand Flower yang Dibintangi Jang Dong Yon yang akan Berperan jadi Atlet Gulat
Bagi warga Palestina, Al Shifa adalah pengingat penderitaan warga sipil. Selama berminggu-minggu, staf yang kekurangan pasokan telah melakukan operasi di sana terhadap pasien yang terluka akibat perang, termasuk anak-anak, tanpa anestesi.
Setelah eksodus massal pada akhir pekan, sekitar 650 pasien dan 500 staf tetap berada di rumah sakit tersebut, yang tidak lagi berfungsi, bersama dengan sekitar 2.500 pengungsi Palestina yang berlindung di dalam rumah sakit dengan sedikit makanan atau air.
Setelah listrik di inkubator di Rumah Sakit Al Shifa padam beberapa hari lalu, Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas pada hari Senin merilis foto-foto yang menunjukkan sekitar selusin bayi prematur dibungkus selimut di tempat tidur untuk menjaga suhu mereka tetap tepat.
“Jika mereka tidak dilindungi, mereka akan langsung mati,” Medhat Abbas, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan. Lanjutnya, keempat bayi tersebut lahir melalui operasi caesar setelah ibunya meninggal.
Sebaliknya, militer Israel mengatakan bahwa Hamas telah mendirikan pusat komando utamanya di dalam dan di bawah properti Al Shifa. Namun, hanya ada sedikit bukti yang mendukung klaim Israel. Para pekerja di Rumah Sakit Al Shifa juga membantah tuduhan Israel.
Pada hari Senin, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa Al Shifa “harus dilindungi.”
“Ini adalah harapan dan harapan saya bahwa akan ada tindakan yang tidak terlalu mengganggu,” kata Biden di Ruang Oval, menurut The Associated Press.
Baca Juga:Park Shin Hye akan Gelar Fan Meeting untuk Rayakan 20 Tahun DebutnyaHiatus Sementara, Tiffany Girl’s Generation sebut Ada Masalah Kesehatan
Rumah sakit diberikan perlindungan khusus berdasarkan hukum internasional selama masa perang.