“Ketika perusahaan bergegas menerapkan solusi-solusi AI, mereka harus menilai di mana investasi dibutuhkan untuk memastikan infrastruktur mereka bisa mendukung permintaan dari beban kerja AI,” kata Liz Centoni, Executive Vice President dan General Manager, Applications and Chief Strategy Officer, Cisco.
“Organisasi juga harus bisa mengobservasi dengan konteks bagaimana AI digunakan untuk memastikan ROI, keamanan dan terutama tanggung jawab,” lanjutnya.
Di samping hasil temuan nyata bahwa secara keseluruhan, hanya 20% perusahaan yang merupakan Pacesetters (sepenuhnya siap), penelitian ini juga mengungkapkan bahwa 29% perusahaan di Indonesia dianggap Laggards (tidak siap) dengan tingkat kesiapan hanya 1%, atau Followers (kesiapan terbatas) di 28%.
Baca Juga:Waspada ! Ada Lebih dari 340 Ribu Serangan Mod WhatsApp BerbahayaMediaTek Dimensity 8300 Bakal Muncul Minggu Depan
Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa sebagian perusahaan memang belum mempunyai kesiapan yang matang terkait hadirnya teknologi AI itu sendiri. Mengingat bahwa pada era sekarang jika perusahaan berhasil dalam memanfaatkan AI dengan baik akan sangat menguntungkan perusahaan.
Itulah tadi ulasan lengkap tentang Perusahaan untuk Kesiapan AI semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan. (*)