RAKCER.ID – Dr Didi Junaedi MA, Dosen Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon jadi Peserta Konferensi Mifasir Muhammadiyah 2023.
Didi berhasil lolos seleksi pemberkasan sehingga berhak mengikuti dan menjadi salah satu dari ratusan peserta Konferensi Mufasir Muhammadiyah.
Dengan menjadi peserta Konferensi Mufasir Muhammadiyah, Didi bakal terlibat dalam penulisan Tafsir at-Tanwir yang sedang digarap Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Baca Juga:Pembangunan Jalan Lingkar Utara Cirebon – Kuningan Segera Proses Pembebasan LahanRakyat Cirebon Luncurkan Platform Baru, Portal Berita, Podcast hingga Media Sosial
Didi bersama 9 akademisi Muhammadiyah lainnya diberi amanah untuk menulis dan menyusun Tafsir at-Tanwir juz 9.
Konferensi Mufasir Muhammadiyah diikuti ratusan akademisi dan ulama Muhammadiyah pada 10 sampai 12 November 2023 di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dijelaskan Didi, Konferensi Mufasir Muhammadiyah adalah sebuah wadah bagi para akademisi tafsir. Tujuannya untuk menyatukan para ahli tafsir dengan latar belakang Muhammadiyah.
Selain itu, Konferensi Mufasir Muhammadiyah juga bertujuan untuk membentuk jaringan mufasir Muhammadiyah.
Sehingga dapat saling mencurahkan gagasan, berdiskusi, dan menjelajahi sejarah serta masa depan tafsir dalam lingkungan Muhammadiyah.
Dijelaskan Didi, ada sejumlah agenda penting konferensi tersebut yakni ceramah tafsir dari para pakar tafsir nasional.
Secara teknis, Kenferensi Mufasir Muhammadiyah merupakan upaya untuk merealisasikan penulisan Tafsir at-Tanwir.
Baca Juga:Talun Bakal Ketiban ‘Berkah’ Jalan Lingkar Utara yang Menghubungankan Cirebon dan KuninganKomisariat PK MATAN IAIN Cirebon Gelar Musyawarah, Ajak Seluruh Kader Mengabdi ke Habib Lutfi
Penulisan Tafsir at-Tanwir merupakan proyek tafsir besar-besaran yang dimulai sejak tahun 2008 oleh Muhammadiyah.
Hingga saat ini baru selesai hingga juz 2 surah al-Baqarah ayat 1-286 yang tertuang dalam buku Jilid 1 dan Jilid 2. Jilid 3 saat ini sedang dalam proses penerbitan.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menegaskan bahwa penyelesaian Tafsir at-Tanwir harus tercapai ketika Majelis Tarjih dan Tajdid berusia 100 tahun pada tahun 2027.
“Dengan kata lain, penyelesaian proyek ini selama lima tahun ke depan adalah harga mati,” kata Didi.
Sebab itu, Konferensi Mufasir Muhammadiyah menjadi agenda penting. Bahkan bakal kembali digelar tahun depan sampai rampungnya penulisan Tafsir at-Tanwir.
Forum ini bukan hanya tentang penghormatan terhadap warisan tafsir Muhammadiyah, tetapi juga memastikan bahwa Tafsir at-Tanwir selesai tepat waktu. (*)