5 Hewan Beracun yang Hidup di Gurun Sahara, Sangat Berbahaya dan Selalu Berhati – hati

5 Hewan Beracun yang Hidup di Gurun Sahara, Sangat Berbahaya dan Selalu Berhati – hati
Ular tanduk sahara adalah hewan yang sangat beracun dan berbahaya yang hidup di gurun sahara Foto : Pinterest RAKCER.ID
0 Komentar

Saat dewasa, ular ini bisa mencapai panjang hingga 85 cm, dengan spesimen terpanjang tumbuh hingga 1,48 meter.

Sesuai dengan namanya, kobra penyembur Nubia juga dapat menyebarkan racunnya dengan cara menyemprotkannya ke arah korban yang dituju.

Kobra penyembur Nubia hanya mengeluarkan racunnya ketika merasa terancam atau terprovokasi.

Baca Juga:5 Satwa Indonesia yang Terancam Punah, Mungkin Kita Jarang Mengetahuinya5 Hewan yang Hidup di Gurun Sahara, Ada Hewan yang Sangat Berbahaya dan Sangat Suka Menyamar

Mereka biasanya akan membidik mata targetnya. Komponen utama racun ular kobra Nubia adalah racun saraf. Jika tergigit, bisa ular ini bisa menyebabkan muntah, mual, migrain, sakit perut, bahkan pingsan.

Sedangkan jika bisa ular masuk ke mata Anda secara tidak sengaja, ada kemungkinan uveitis anterior, infeksi sekunder, dan erosi kornea akan semakin parah.

Faktanya, racunnya bisa menyebabkan kebutaan seumur hidup dalam situasi yang mematikan. Tentu saja, jika Anda menerima perawatan medis dan antivenom yang tepat, Anda masih dapat mengatasi sejumlah risiko yang ditimbulkan oleh bisa ular kobra penyembur Nubia.

  1. Viper sisik gergaji

Hewan beracun yang hidup di gurun sahara yang ke 2 yaitu ular viper sisik gergaji, Salah satu keluarga ular beludak yang cukup umum adalah ular berbisa bersisik gergaji (genus Echis).

Ular ini dapat ditemukan di Afrika Utara, khususnya Gunung Sahara, Timur Tengah, Pakistan, India, dan Sri Lanka.

Ular yang ukurannya tidak biasa dan panjangnya berkisar antara 30 hingga 60 cm ini mendapatkan namanya dari sisiknya yang berbentuk mata gergaji, yang memiliki kemampuan mendesis saat bergerak. Selain itu, racun mereka dilaporkan mengandung komponen yang rumit.

Racun ular berbisa sawscale mengandung setidaknya empat bentuk racun yang berbeda, menurut Animal Facts.

Baca Juga:5 Fakta Unik Babi Sungai Merah, Si Cantik yang Berwarna Kemerahan5 Fakta Unik Burung Alap – Alap Layang, Predator Kecil dan Imut

Di dalam tubuh korban, kardiotoksin, sitotoksin, hemotoksin, dan neurotoksik yang terdapat pada bisa ular setidaknya dapat berdampak pada berbagai jenis jaringan.

Akibatnya seperti denyut nadi tidak teratur, detak jantung berlebihan, dan jika racun ini mengenai seseorang berpotensi mengakibatkan pendarahan otak.

Yang lebih parah lagi, ular berbisa bersisik gergaji termasuk ular yang menyerang paling cepat di dunia dan cenderung agresif.

Selain itu, mereka dapat ditemukan di pepohonan maupun di tanah. Untungnya, antivenom adalah pengobatan untuk bisa ular berbisa skala gergaji.

0 Komentar