Untuk mencegah gejala mematikan racun dalam bisa ular menyebar ke seluruh tubuh, diperlukan perhatian medis segera.
- Kalajengking Deathstalker
Hewan beracun yang hidup di gurun sahara ke 4 yaitu ada kalajengking Deathstalker, Penguntit kematian, Leiurus quinquestriatus, adalah nama yang mungkin membuat bulu kuduk kita berdiri.
Salah satu spesies kalajengking paling berbahaya di dunia adalah kalajengking ini. Mereka tersebar di Afrika Utara, khususnya Gurun Sahara, dan Timur Tengah.
Baca Juga:5 Satwa Indonesia yang Terancam Punah, Mungkin Kita Jarang Mengetahuinya5 Hewan yang Hidup di Gurun Sahara, Ada Hewan yang Sangat Berbahaya dan Sangat Suka Menyamar
Penguntit maut biasanya memiliki panjang 30-77 mm dan memiliki penampilan berwarna kuning. Karena mereka sangat cocok dengan lingkungan berpasir, mereka sangat sulit dikenali.
Racun penguntit maut bisa berakibat fatal, terutama bagi pasien muda yang tidak segera mendapat pertolongan medis.
Dalam beberapa situasi yang fatal, neurotoksin dalam racun kalajengking dapat menyebabkan gagal jantung dan gagal napas.
Namun, racun penguntit maut masih dapat menimbulkan konsekuensi dalam keadaan yang tidak terlalu parah, seperti keringat berlebih dan peningkatan detak jantung.
Sangat menarik bahwa ada kepercayaan yang salah mengenai racun penguntit maut. Racun kalajengking ini konon merupakan cairan termahal di dunia dalam sejumlah laporan yang beredar.
Prosedur menghilangkan racun kalajengking secara bertahap inilah yang sebenarnya menaikkan harga racun kalajengking.
Selain itu, racun kalajengking yang mahal ini berasal dari spesies Diplocentrus melici, yang ditemukan di Meksiko, dan bukan dari penguntit maut, yang merupakan tanaman yang relatif mudah ditemukan.
Baca Juga:5 Fakta Unik Babi Sungai Merah, Si Cantik yang Berwarna Kemerahan5 Fakta Unik Burung Alap – Alap Layang, Predator Kecil dan Imut
- Laba – laba janda hitam
Hewan beracun yang hidup di gurun sahara yang ke 5 yaitu laba – laba janda hitam, Latrodectus, genus laba-laba janda hitam, ditemukan di seluruh dunia di lingkungan kering dan hangat, termasuk Gurun Sahara.
Mereka datang dalam berbagai jenis, dan ukuran khasnya adalah diameter sekitar 3,8 cm kali 0,5 cm.
Ketika laba-laba ini masih muda, ia disebut sebagai kanibal. Secara alami, racun yang terkandung dalam gigitan laba-laba janda hitam sangatlah berbahaya.
Manusia yang digigit laba-laba janda hitam mungkin mengalami mual, kelumpuhan diafragma, dan nyeri otot.
Pernah ada cerita bahwa gigitan laba-laba ini adalah yang paling mematikan di planet ini. Untungnya, kematian akibat gigitan laba-laba janda hitam pada manusia jarang terjadi.