Sebelumnya diyakini bahwa ikan laut dalam punah sekitar 65 juta tahun yang lalu, bertepatan dengan berakhirnya era dinosaurus.
Menurut Reuters, ikan ini tergolong purba karena hidup 170 juta tahun sebelum dinosaurus. Hanya ada dua spesies ikan coelacanth yang diketahui ilmu pengetahuan, dan keduanya ditemukan di perairan sekitar Sulawesi dan kepulauan Comoro di Afrika. Jawa.
Latimeria chalumnae adalah nama ilmiah yang kemudian diberikan kepada spesies yang ditemukan di Afrika.
Baca Juga:5 Fakta Unik Kuda Zebra, Hewan yang Memiliki Pola Garis yang Berbeda5 Hewan Beracun yang Hidup di Gurun Sahara, Sangat Berbahaya dan Selalu Berhati – hati
Latimeria menadoensis adalah nama ilmiah ikan coelacanth yang banyak ditemukan di Sulawesi.
- Posum Gunung Pygmy
Hewan yang ditemukan kembali di alam liar ke 3 yaitu ada possum gunung pygmy, Negara bagian Victoria dan New South Wales di Australia memiliki daerah pegunungan, yang merupakan rumah bagi posum kerdil gunung, yang juga dikenal sebagai posum kerdil gunung.
Satu-satunya hewan berkantung lain di dunia yang diketahui berhibernasi adalah possum asli Australia.
Burramys parvus adalah nama ilmiah mamalia ini yang dulunya diyakini telah punah hingga ditemukan kembali di Gunung Hotham pada tahun 1966.
Dengan berat rata-rata hanya kurang lebih 45 gram, mamalia nokturnal ini merupakan yang terbesar dari lima spesies posum kerdil yang ditemukan di Australia.
Menurut Kebun Binatang Victoria, perkiraan jumlah posum kerdil gunung di alam liar kurang dari 2.000 ekor. Ancaman terbesar terhadap keberadaan kita adalah perubahan iklim.
- Chacoan peccary
Hewan yang ditemukan kembali di alam liar ke 4 ada chacoan peccary, Jenis babi asli yang ditemukan sendirian di Amerika Selatan adalah peccary Chacoan.
Baca Juga:5 Satwa Indonesia yang Terancam Punah, Mungkin Kita Jarang Mengetahuinya5 Hewan yang Hidup di Gurun Sahara, Ada Hewan yang Sangat Berbahaya dan Sangat Suka Menyamar
Spesies ini, yang dapat ditemukan di Bolivia, Paraguay, dan Argentina, dikenal sebagai “babi dari neraka hijau” karena mendiami lingkungan gersang dan terik yang sulit diakses manusia.
Sebelum akhirnya ditemukan kembali pada tahun 1975, para peneliti sebelumnya meyakini mereka telah punah.
Dulu, penduduk setempat sering berburu peccary chapcoan untuk mencari nafkah. Menurut situs Kebun Binatang San Francisco, spesies yang dikenal dengan nama ilmiahnya, Catagonus wagneri, saat ini terancam punah. Pada tahun 1980, operasi pemuliaan dimulai.
Menurut The Guardian, peccary Chacoan diperkirakan akan punah dalam 30 tahun pada tahun 2020.