Bumbu woku bisa digunakan untuk memasak ikan kerapu, nila, ikan mas, kepiting, udang, dan daging sapi atau ayam.
- Klapertaart
Kuliner khas minahasa ke 4 adalah Klapertaart, Hidangan khas Minahasa ini merupakan peninggalan Belanda ketika menetap di Manado dan akhirnya berkembang menjadi hidangan adat dan oleh-oleh.
Meskipun Taart adalah sejenis kue, Klapertaart mendapatkan namanya dari istilah Klapper yang artinya kelapa. Jadi, Klapertaart secara harfiah diterjemahkan menjadi “kue kelapa”.
Baca Juga:5 Kuliner Malam yang ada di Kelapa Gading, Pasti Hits dan Enak Abisss5 Kuliner Malam yang Ada di Jakarta, Cocok Untuk Kamu yang Ingin Tahun Baruan
Klapertaart hidangan tradisional Minahasa dibuat dengan susu, telur, kelapa, mentega, tepung terigu, kenari, dan bubuk kayu manis.
Kecuali bumbu kenari dan kayu manis, Klapertaart kini hadir dalam berbagai pilihan rasa yang menggugah selera, seperti keju, coklat, durian, dan blueberry.
- Nasi Jaha
Kuliner khas minahasa urutan terakhir ada nasi jaha, Hidangan pokok umum dalam masakan Minahasa, Nasi Jaha terdiri dari ketan, santan, dan rempah-rempah, yang kemudian dibungkus dengan daun pisang.
Bumbu-bumbu tersebut di atas terbuat dari daun pandan, jahe, bawang bombay, kemiri, kunyit, dan serai. Ikan woku atau cakalang juga bisa dimasukkan.
Karena Nasi Jaha dipanggang di atas batang bambu, maka disajikan dalam bentuk silinder. Di Sulawesi Utara, Nasi Jaha merupakan hidangan umum yang disajikan di banyak festival.
Anda bisa menyantap makanan khas Minahasa ini sendiri atau dengan tambahan makanan lezat atau lauk pauk.
Nah itu tadi adalah 5 kuliner khas minahasa semoga bisa menjadi tambahan referensi kamu ketika berwisata kuliner nanti.(*)