RAKYATCIREBON – Angka swing voters (belum menentukan pilihan) yang tinggi berdasarkan hasil sejumlah survei patut jadi perhatian stake holder Pemilu 2024. Jangan sampai swing voters berubah menjadi pemilih golput.
Apalagi, 2024 sudah ditapaki. Ada sisa waktu kurang dari 40 hari menjelang pemungutan suara Pileg dan Pilpres 2024 yang notabene merupakan sebuah agenda demokrasi besar bangsa Indonesia.
Guru Besar Hukum dan Otonomi Daerah, Prof Dr Sugianto SH MH memandang, tahun 2024 ini menjadi sebuah wajah baru untuk Indonesia. Pasalnya bakal terjadi pergantian kepemimpinan nasional.
Baca Juga:Volunteer dari Perancis Bikin Suasana Belajar di IPB Cirebon Makin DinamisDua Mahasiswa IPB Cirebon Ukir Prestasi pada ICONFEST 2023
“Akan seperti apakah masa depan negara ini ditangan para pemimpin baru nanti. Melalui hasil pemilihan suara, semuanya akan terungkap,” ujar Sugianto kepada Rakyat Cirebon.
Layaknya sebuah pesta meriah, Pemilu di Indonesia dilaksanakan serentak dari Sabang hingga Merauke. Ini merupakan sebuah ajang pesta demokrasi besar bagi seluruh warga negara Indonesia dan khususnya para generasi muda.
Dijelaskan Sugianto, generasi muda punya peran penting untuk memberikan kontribusi dalam bentuk suara. Maka, kata dia, golput bagi generasi muda bukan pilihan bijak.
“Sebelum memilih, harus memiliki pengetahuan lebih mengenai betapa pentingnya kontribusi suara bagi masa depan negara merupakan suatu hal yang penting,” katanya.
Sejalan dengan itu, Ketua Jaringan Masyarakat Nusantara (JMN), Ajo Suparjo juga angkat suara terkait peran generasi muda dalam pesta demokrasi.
Menurut Ajo, generasi muda harus memahami isu-isu yang sedang terjadi agar dapat bijak dalam memilih sebelum memberikan kontribusi suaranya.
Melek akan politik merupakan suatu hal krusial untuk memahami isu-isu yang sedang terjadi untuk bijak dalam memilih.
Baca Juga:Hotel Neo Cirebon Sambut Tahun Baru dengan Street Food Festival Bertema Tropical HawaiiKota Cirebon Bakal Terapkan Rekayasa Lalu Lintas pada Momen Perayaan Tahun Baru 2024
“Menjadi bijak dalam pemilu artinya, sebelum memilih harus mempertimbangkan dengan matang apa yang negara Indonesia butuhkan,” katanya.
Sebagai generasi muda harus dapat mengimplikasikan mengenai kebijakan-kebijakan yang dipaparkan oleh para calon pemimpin apakah itu dapat membawa indonesi lebih maju atau malah sebaliknya.
Dikatakan Ajo, bijak dalam memilih sebagai generasi muda harus menerapkan asas-asas pemilu yang sudah dipaparkan dalam UUD 1945 Pasal 22E.
Yakni pelaksanaan pemilu harus berdasarkan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil atau yang biasa disebut sebagai ‘luber jurdil.”