Jokowi menyampaikan penilaiannya terhadap debat ketiga Pilpres yang digelar pada Minggu (7/1), menyatakan bahwa debat tersebut kurang bermanfaat karena banyak serangan yang lebih bersifat personal. Sehingga, ia mengusulkan evaluasi terhadap format debat Pilpres 2024.
“Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup,” kata Jokowi dikutip dari detik.com, Senin (8/1).
Jokowi menyatakan bahwa saling menyerang dalam debat adalah hal yang dapat diterima asalkan pembahasannya berkaitan dengan kebijakan atau visi, bukan mengenai hal-hal personal.
Baca Juga:Maarten Paes akan Segera Dinaturalisasi oleh Ketua Umum PSSI Erick ThohirImunisasi PIN Polio akan Mulai Digencarkan pada 15 Januari 2024, Efek Sampingnya Apa?
Baginya, debat yang melibatkan serangan pribadi tidak memberikan edukasi kepada masyarakat dan justru dapat menyamarkan ide-ide dari para kandidat.
“Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi,” jelas dia.
KPU mengadakan debat ketiga dalam rangka Pilpres 2024 pada malam hari tanggal 7 Januari. Lokasi debat adalah di Istora Senayan, Jakarta.
Ada tiga calon presiden yang berpartisipasi dalam debat tersebut, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Tema utama dalam debat mencakup topik seputar pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri.
Dalam jalannya debat ketiga, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan terlibat dalam beberapa perdebatan, menampilkan argumen yang ketat.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menyatakan dirinya berperan dalam menenangkan atmosfer perdebatan yang sengit.
Temukan berita dan artikel menarik lainnya di Google News.