JAKARTA, RAKCER.ID – Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang sedang melakukan penyelidikan terkait pelanggaran prosedur dalam proses sertifikasi mobil Daihatsu.
Dalam perkembangan terbaru, pemerintah Jepang telah mencabut izin tipe kendaraan (Vehicle Type Approval/VTA) untuk beberapa model salah satunya adalah Daihatsu Gran Max.
VTA diperlukan untuk produksi massal kendaraan. Setelah melakukan investigasi lapangan, MLIT memulai proses pencabutan VTA untuk tiga model Daihatsu yang dijual di Jepang.
Baca Juga:Hasil Thailand vs Kirgistan di Piala Asia 2023: Thailand Menang dan Bungkam Kirgistan!Kemenkeu Beri Penjelasan Terkait Kenaikan Pajak Hiburan yang Menyentuh 40 Persen
Ketiga model yang terkena dampak adalah Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo, khususnya versi pikap.
“MLIT memulai proses untuk mencabut Vehicle Type Approval untuk tiga model yang dijual di Jepang yang dianggap memiliki penyimpangan prosedur yang serius. Selain itu, MLIT mengkonfirmasi adanya contoh baru penyimpangan prosedur,” jelas Daihatsu yang dikutip dari detik.com.
Selanjutnya, Daihatsu Gran Max mendapat instruksi perbaikan yang mendesak, yang memerintahkan perusahaan untuk melakukan perubahan mendasar dalam struktur perusahaannya yang terlibat dalam pelanggaran prosedur.
Langkah perbaikan pada Daihatsu Gran Max ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelanggaran prosedur semacam itu tidak terulang di masa depan.
Kementerian juga meminta Daihatsu untuk segera memberikan pemberitahuan jika diperlukan untuk mengumumkan recall terhadap Daihatsu Cast dan Toyota Pixis Joy serta tes ulang Daihatsu Gran Max.
“Kami telah mengkhianati kepercayaan seluruh pemangku kepentingan kami termasuk pelanggan, dan kami sekali lagi menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas ketidaknyamanan besar yang kami timbulkan,” katanya.
“Kami menanggapi dengan sangat serius indikasi dalam perintah perbaikan yang kami terima saat ini, dan selain melakukan peninjauan menyeluruh terhadap prosedur sertifikasi kami, kami akan menerapkan reformasi dari perspektif manajemen, lingkungan dan budaya tempat kerja, serta MONODUKURI dan KOTODUKURI dengan kepatuhan hukum yang ketat sebagai premis mendasar. Kami akan berupaya mewujudkan revitalisasi perusahaan dengan dukungan komprehensif dari Toyota Motor Corporation,” lanjut Daihatsu.
Baca Juga:Film Momo The Game of Death, Membawa Kematian Bagi para Pemainnya?Sinopsis Film Forgotten Love 2023, Film dengan Kisah Romantis yang Paling Ikonik Tahun Ini
Nasib Daihatsu Gran Max ke Depannya
Daihatsu berkomitmen untuk merancang tindakan pencegahan agar insiden semacam ini tidak terulang. Perusahaan ini akan menyusun sebuah laporan yang merinci langkah-langkah tersebut dan akan disampaikan kepada kementerian dalam satu bulan.