Mengingat tahun dan periode waktu Louise Le Prince dan Lumiere bersaudara memproduksi film mereka, dapat dimengerti bahwa film tersebut tidak memiliki efek warna, apalagi suara. Sebab, pada saat itu, melihat visual bergerak saja sudah luar biasa.
Mengikuti gambar Lumiere bersaudara, film pendek hitam putih mulai bermunculan, tanpa efek lebih lanjut.
Sejarah Perkembangan Film
Film berkembang seiring berjalannya waktu hingga menjadi seperti sekarang ini, yang penuh efek dan mudah diakses sebagai media hiburan.
Baca Juga:Sinopsis Drama Thailand Terbaru The Cheating HeistSinopsis Film Thailand 14 Again I Love You Two Thousand
Penemuan film dimulai dengan penggunaan kinetoskop Thomas Alfa Edison, yang kemudian dimanfaatkan oleh masing-masing penonton. Film-film awal bersifat bisu dan monokromatik.
Film pertama kali diputar di bioskop pada awal abad ke-20, dan bisnis film Hollywood terus mendominasi industri film populer di seluruh dunia.
Pada tahun 1927, teknologi sudah cukup berkembang untuk membuat gambar berbicara dengan ucapan langsung, namun gambar tersebut tetap hitam putih.
Hingga tahun 1937, teknologi film memungkinkan terciptanya film berwarna yang semakin menarik berdasarkan cerita populer.
Pada tahun 1970-an, film dapat direkam dalam jumlah besar dalam kaset video dan kemudian dijual. Teknologi cakram laser pertama kali ditemukan pada tahun 1980an, disusul oleh teknologi VCD dan DVD.
Hingga saat ini film digital yang lebih praktis semakin populer sehingga mendekatkan film dengan kehidupan sehari-hari peradaban modern.
Film Bercerita
Seiring kemajuan teknologi di seluruh dunia, khususnya pada awal abad ke-20, sinema mulai berkembang dengan memasukkan aspek cerita ke dalam film. Film dengan alur cerita akan lebih menyenangkan.
Baca Juga:Jadwal Tayang Film Malaysia La Luna di NetflixJadwal Tayang Drama Korea Flex X Cop dari Episode 1-16
Pusat Industri Film Dunia
Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap film, beberapa bisnis produksi film bermunculan di Amerika Serikat. Inilah sebabnya mengapa Amerika Serikat muncul sebagai pusat industri film global.
Efek Audio dan Warna Pada Film
Pada tahun 1920-an, efek audio dikembangkan dan disinkronkan secara efektif dengan film yang tidak lagi hitam putih, melainkan berwarna. Pada periode ini, efek audio dan warna dalam film menjadi lebih realistis dan dramatis.
Film Digital
Pada tahun 1970-an, film-film yang dapat direkam dalam kaset video, seperti CD dan DVD, diluncurkan dan dijual dalam jumlah besar kepada publik, sehingga masyarakat enggan menontonnya di bioskop.