CIREBON, RAKCER.ID – Belakangan ini, informasi mengenai istilah BI Checking sebagai persyaratan dalam proses rekrutmen pekerjaan menjadi viral di media sosial, khususnya di platform X (Twitter).
Unggahan yang menjadi viral ini diposting oleh akun X @sosmedkeras. Dalam postingannya, akun tersebut menampilkan gambar para pencari kerja dan juga tangkapan layar dari akun X @kawtuz.
“Gilaaa, 5 orang freshgrad daftar di kantor tempatku kerja, kelimanya ga ada yang lolos karena BI Checking kol 5, uwaww,” dikutip dari akun X @sosmedkeras.
Baca Juga:Sepakbola Zombie Korea Selatan Berakhir di Tangan YordaniaHasil Yordania vs Korea Selatan di Semifinal Piala Asia 2023: Yordania Cetak Sejarah Baru
Postingan tersebut menuai kontroversi di kalangan warganet, yang berpendapat bahwa persyaratan BI Checking semakin membuat sulit bagi pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan.
Apa itu BI Checking yang menjadi syarat rekrutmen pekerjaan? Berikut penjelasannya.
Penjelasan Istilah BI Checking
Istilah BI Checking tidak asing bagi mereka yang pernah mengalami proses kredit kendaraan atau kredit rumah.
BI Checking, atau laporan dari Bank Indonesia, berisikan informasi tentang data keuangan, baik dari segi pribadi maupun bisnis.
BI Checking sangat berpengaruh dalam menentukan apakah seseorang bisa mendapatkan pinjaman dari bank, seperti kredit motor, kredit rumah, atau modal usaha.
Sebagai pihak yang berutang, individu akan tercatat dalam BI Checking secara rinci, mencakup informasi tentang dirinya atau perusahaannya.
Bank Indonesia, selaku penyedia data, merilis laporan ini yang mencakup data seperti nama, tanggal lahir, alamat, dan riwayat keuangan pribadi, seperti kredit kendaraan, KPR rumah, modal usaha, kartu kredit, bahkan pinjaman online.
Baca Juga:Jerawat Tumbuh di Kulit Kepala? Penyebabnya Ternyata Begini, Kalian Wajib Waspada!Sinopsis Cerita Film The Beekeeper 2024: Balas Dendam ala Mantan Agen Rahasia
Laporan BI Checking memiliki kepentingan karena memberikan gambaran tentang sejauh mana kredit dapat dikumpulkan, apakah pembayaran dilakukan dengan lancar atau mengalami keterlambatan, serta riwayat pembayaran selama 24 bulan terakhir.
Walaupun tunggakan dapat dimulai dari nominal yang kecil, catatan BI Checking memberikan informasi lengkap mengenai penyebab tunggakan, tanggal terjadinya, serta jumlah utang pokok dan bunga yang terkait.
BI Checking berperan sebagai alat bantu bagi pemberi kredit, baik itu individu maupun perusahaan.
Laporan ini membantu bank menilai apakah seseorang atau perusahaan layak untuk menerima pinjaman. BI Checking berfungsi sebagai pengingat untuk memahami status keuangan, apakah seseorang berada dalam keadaan baik atau terdaftar dalam daftar hitam.