CIREBON,RAKCER.ID – Lego, merek mainan ikonik yang menemani masa kecil banyak orang.
pernah berada di ambang kebangkrutan pada tahun 2003. Dihadapkan dengan krisis keuangan dan perubahan tren mainan, Lego harus melakukan transformasi besar-besaran untuk menyelamatkan diri.
Bagaimana Lego bisa bangkit dari keterpurukan dan menjadi pemimpin pasar mainan saat ini? Berikut kisahnya:
Baca Juga:Skandal Keuangan Toshiba: Kepercayaan yang dikhianatiMemahami Merger Perusahaan: Jenis, Manfaat, dan Resikonya
Awal Mula Krisis:
Pada awal tahun 2000-an, Lego mengalami beberapa masalah yang mengantarkan mereka ke jurang kebangkrutan. Faktor-faktor yang berkontribusi antara lain:
Kesalahan Diversifikasi: Lego mencoba memperluas jangkauan produknya dengan memasuki pasar yang tidak sesuai dengan mereknya, seperti video game dan pakaian. Hal ini menyebabkan fokus pada produk inti Lego, yaitu mainan konstruksi, menjadi terabaikan.
Persaingan Ketat: Lego menghadapi persaingan ketat dari perusahaan lain, seperti Hasbro dan Mattel, yang menawarkan mainan yang lebih inovatif dan menarik bagi anak-anak.
Perubahan Tren Mainan: Popularitas mainan tradisional seperti Lego mulai menurun dengan munculnya video game dan internet, yang menawarkan pengalaman bermain yang lebih interaktif dan menarik.
Langkah Menuju Kebangkitan:
Menyadari situasi kritis ini, Lego melakukan transformasi besar-besaran untuk menyelamatkan diri. Berikut beberapa langkah kunci yang diambil:
Fokus Kembali ke Produk Inti: Lego kembali fokus pada produk inti mereka, yaitu mainan konstruksi. Mereka menghentikan produksi produk-produk yang tidak sesuai dengan merek Lego dan berinvestasi untuk mengembangkan produk Lego yang lebih inovatif dan menarik.
Membangun Kembali Brand Image: Lego melakukan rebranding untuk memperkuat citra mereknya sebagai mainan yang kreatif, edukatif, dan menyenangkan untuk anak-anak.
Baca Juga:Apa Itu Startup? Jenis, Manfaat dan ResikonyaTerungkap! Inilah 10 Rahasia Sukses Berbisnis Ala Nabi Muhammad SAW
Mengembangkan Produk Baru: Lego mulai mengembangkan produk baru yang lebih menarik bagi anak-anak modern, seperti Lego Star Wars, Lego Harry Potter, dan Lego Ninjago.
Membangun Komunitas Penggemar: Lego membangun komunitas penggemar Lego yang kuat melalui berbagai platform online dan offline. Hal ini membantu meningkatkan brand awareness dan loyalitas pelanggan.
Memanfaatkan Teknologi: Lego memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan produk baru dan meningkatkan pengalaman bermain bagi anak-anak.