CIREBON, RAKCER.ID – Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Meta, baru saja mengalahkan Bill Gates dalam daftar orang terkaya dunia. Kekayaan bersih Zuckerberg mencapai US$165 miliar atau sekitar Rp2.460 triliun, menempatkannya di posisi keempat setelah Jeff Bezos, Elon Musk, dan Bernard Arnault.
Lonjakan kekayaan Zuckerberg disebabkan oleh kenaikan harga saham Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Oculus.
Saham Meta naik hampir 2 persen pada perdagangan Jumat, 19 Januari 2024, dan mencatat rekor baru di level US$383,45. Dalam setahun terakhir, saham Meta telah melonjak lebih dari 200 persen.
Baca Juga:Rp 369 Miliar, Ini Biaya Keamanan Bos Meta Mark ZuckerbergMark Zuckerberg Bos Meta yang Raup Cuan Rp151,21 miliar per Jam
Salah satu faktor yang mendorong kinerja saham Meta adalah laporan keuangan kuartal keempat 2023 yang positif.
Meta melaporkan pendapatan sebesar US$40,6 miliar, naik 33 persen dari tahun sebelumnya, dan laba bersih sebesar US$15,9 miliar, naik lebih dari tiga kali lipat.
Meta juga mengumumkan dividen pertamanya sebesar 50 sen per saham, yang akan dibayarkan pada Maret 2024.
Zuckerberg mengatakan bahwa hasil keuangan tersebut mencerminkan strategi Meta untuk fokus pada efisiensi dan inovasi.
Pada 2023, Zuckerberg melakukan pemangkasan karyawan besar-besaran, yang mengurangi lebih dari 20.000 pekerjaan, sebagai bagian dari upaya untuk menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas. Zuckerberg menyebut 2023 sebagai “tahun efisiensi” Meta.
Selain itu, Meta juga terus berinvestasi pada bidang kecerdasan buatan (AI), yang menjadi prioritas utama bagi Zuckerberg.
Dalam unggahan Instagram Reels, Zuckerberg mengindikasikan bahwa Meta akan memiliki 350.000 Nvidia H100 graphics cards pada akhir tahun 2024, yang akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek AI Meta.
Baca Juga:Naik Turunnya Kekayaan Mark Zuckerberg: Dari Mahasiswa Harvard hingga Bos MetaMengapa Gaji Mark Zuckerberg Hanya USD 1 per Tahun?
Meta juga berencana untuk mengembangkan metaverse, sebuah dunia virtual yang terhubung dengan dunia nyata, sebagai visi jangka panjangnya.
Dengan saham Meta yang terus meroket, Zuckerberg semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia teknologi.
Namun, ia juga menghadapi tantangan dan kritik dari berbagai pihak, termasuk regulator, aktivis, dan pesaing.
Meta masih berurusan dengan berbagai masalah, seperti privasi data, konten berbahaya, persaingan tidak sehat, dan dampak sosial dari platform-platformnya.
Meski demikian, Zuckerberg tetap optimis dan berambisi untuk menjadikan Meta sebagai perusahaan yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.