Pengguna dapat melompat ke berbagai pengaturan – kafe, klub komedi, klub malam, lapangan basket – untuk bersantai dan bermain game. Meta mengklaim memiliki 300.000 pengguna bulanan: sangat kecil dibandingkan dengan miliaran orang di Facebook dan Instagram. Dan pada satu waktu, jauh lebih sedikit orang yang benar-benar memainkan game itu.
Ulasan pengguna mengeluh tentang dunia yang kosong, dan mengatakan tidak ada cukup orang untuk membuatnya menyenangkan. Atau jika ada orang, mereka sering anak-anak.
Kritik terbesar adalah bahwa game itu terlihat sedikit jelek – mirip dengan grafik dari Nintendo Wii tahun 2006 daripada pengalaman VR yang mewah yang dijanjikan Zuckerberg. Adapun headset VR Meta, sulit untuk melihat bagaimana teknologi saat ini ada hubungannya dengan visi yang diartikulasikan oleh bos perusahaan itu.
Baca Juga:Bos Meta Menantang Regulasi AI dari Uni Eropa, Zuckerberg Berani atau Bodoh?Meta dan Mark Zuckerberg Tidak Boleh Membentuk Era Baru Kemanusiaan
Apakah Meta akan mampu mewujudkan mimpi metaverse-nya? Atau apakah ini akan menjadi salah satu proyek gagal yang akan segera dilupakan? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Yang pasti, Zuckerberg tidak akan menyerah begitu saja. Ia telah membuktikan dirinya sebagai seorang inovator dan pemimpin yang gigih dalam dunia teknologi.
Ia juga memiliki sumber daya dan pengaruh yang cukup untuk membuat metaverse menjadi kenyataan, jika ia mau. Tapi apakah orang-orang akan mau mengikuti dia ke dunia virtual yang lebih nyata dari kehidupan? Itu adalah pertanyaan yang lebih sulit untuk dijawab.