CIREBON,RAKCER.ID – Rencana pemotongan Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga mewujudkan program makan siang gratis calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabumin Raka dan istri sempat heboh di media sosial.
Eddie Soparno dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada Kamis, 15 Februari 2024 menyatakan akan memotong subsidi BBM untuk melaksanakan program ini.
Dalam sesi wawancara, Eddie mengatakan hal itu tidak ada dalam rencananya.Kami membahas alokasi subsidi.
Baca Juga:Pilpres Usai, Harga Pangan Malah Naik,Emak-Emak Menjerit!10 Rahasia Ampuh Mengatasi Mager dan Meningkatkan Produktivitas
Ia mengatakan, anggaran pemerintah sebesar Rp 350 triliun yang diperuntukkan untuk subsidi solar dan elpiji 3 kg dapat dimanfaatkan lebih baik oleh kelompok berpendapatan menengah ke atas.
Namun, baru-baru ini Pak Eddy menolak rencana pemotongan subsidi bahan bakar.
Menurutnya, pernyataannya salah dikutip.
Ia mengatakan, teks lengkap wawancara tersebut adalah Prabowo-Gibran akan mempertimbangkan pemberian subsidi energi yang saat ini dinikmati oleh kelompok kaya.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Amanat Rakyat (PAN), tujuannya adalah untuk lebih menyasar penerima manfaat yang memenuhi syarat, seperti masyarakat miskin dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Hibah yang tidak sesuai target akan dievaluasi dan tabungannya bisa digunakan untuk mendanai program APBN lainnya,” kata Pak Eddy dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Jumat, 16 Februari 2024.
Subsidi juga akan dipotong, yang sekali lagi Pak Eddy menegaskan bahwa dia tidak pernah mengatakan tentang bahan bakar.
Namun alokasi subsidi energi perlu dievaluasi lebih tepat sasaran.
“Saya Ketua Komite VII DPR RI.
Baca Juga:Terungkap! Strategi Haus Jual Minuman Murah Omset MiliaranToxic Leadership: Penyebab Utama Karyawan Resign
Oleh karena itu, saya paham dengan kebijakan energi negara, termasuk masalah subsidi energi,” ujarnya.
Menurutnya, kebijakan adalah soal efisiensi.
“Istilah yang tepat adalah ‘efisiensi subsidi energi’,” kata Eddy.
Pengamat nilai bisa menyebabkan inflasi lebih tinggi Sebelumnya, ekonom dan Direktur Pusat Penelitian Hukum Ekonomi (Serios) Bhima Yudhisthira memotong subsidi BBM untuk menerapkan program makan siang gratis, ia membantah rencana kubu Prabowo Gibran yang melakukan hal tersebut.
Beema mengatakan pemotongan subsidi BBM untuk program makan siang gratis bukanlah kebijakan yang tepat.