Kisah Inspiratif Seniman Ukir Wajah Gianyar: Mengubah Marmer Menjadi Karya Seni yang Mahal

Kisah Inspiratif Seniman Ukir Wajah Gianyar: Mengubah Marmer Menjadi Karya Seni yang Mahal
seniman ukir wajah di marmer.pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID –Sekali mengkayuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Hal ini ditunjukkan oleh Ketut Suantara, seorang pelukis dari Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali. Pria asli Desa Guwang ini memiliki kemampuan melukis sejak kecil.

Kemampuannya telah terbukti memberikan sesuatu yang bernilai tinggi bagi dirinya sendiri. Dengan kemampuan melukisnya, ia berani bereksplorasi dan menciptakan sebuah potret di atas batu marmer. Ia menyebutnya sebagai Lukisan Wajah Bertitik.

Apa alasan mengapa disebut “totolan”? Menurut Ketut Suantara, alat yang digunakan untuk mengukir marmer ini terbuat dari besi yang diasah. Sekilas, alat ini terlihat mirip dengan pahat besi. Namun, ujungnya diasah sehingga menyerupai pulpen.

Baca Juga:Kisah Sewa Pacar: Mengisi Waktu, Menuai KeuntunganPenjualan McDonald’s dan Starbucks Kian Lesuh Imbas Aksi Boikot?

Pahat yang dimodifikasi, berukuran 20 cm, digunakan untuk “menotol” atau sedikit melukai permukaan marmer. Proses ini disebut sebagai “totolan.” “Saya menyebutnya totol-totol,” jelasnya baru-baru ini.

Ketut Suantara telah menekuni kegiatan ini sejak tahun 2016. Saat itu, bisnis lukisan tato temporernya di Pasar Seni Guwang sedang sepi pengunjung. Memanfaatkan keahlian melukis dan pengalamannya sebagai seniman tato, Ketut Suantara memutuskan untuk beralih ke seni ukir marmer.

Pada awalnya, Suantara hanya menerima pesanan untuk jasa ukiran atau pahatan di atas marmer. Seiring berjalannya waktu, ia berpikir untuk memperluas pasarnya. “Saya menciptakan umpan untuk menarik pelanggan. Saya mencoba membuat ukiran potret. Saya bisa menerima foto dan kemudian mengukirnya di atas marmer,” jelas Suantara.

Setelah memulai usahanya, ia berhasil mendapatkan pesanan tak lama setelahnya. Dia merintis pasar di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan mengukir nama dan melukis wajah pada marmer. Seiring waktu, karyanya mulai diminati oleh beberapa turis Asia.

Pekerjaan ini memiliki tingkat risiko yang tinggi. Hal ini dikarenakan sang seniman harus memiliki keterampilan yang memadai untuk dapat mengaplikasikan wajah seseorang ke atas marmer. Seseorang harus tertantang untuk menciptakan lukisan yang menyerupai wajah asli klien atau foto.

Pekerjaan ini juga membutuhkan kesabaran ekstra dan ketelitian yang tinggi. Karena jika terjadi kesalahan selama proses tersebut, maka tidak dapat dibatalkan. Harus siap menanggung kerugian. Biaya bahan baku saja bisa mencapai Rp 12 juta.

0 Komentar