JAKARTA, RAKCER.ID – Forum Komunikasi Antar Relawan Ganjar-Mahfud telah mengumumkan ‘Petisi Brawijaya’ di Jalan Brawijaya VIII, Jakarta Selatan (Jaksel).
Setelah merilis petisi Brawijaya tersebut, mereka menyatakan rencana untuk mengadakan demonstrasi dari Patung Kuda hingga Bawaslu, Jakarta Pusat (Jakpus), pada hari berikutnya.
“Jadi besok itu jam 10.00 WIB akan turun ke Patung Kuda kemudian longmarch ke Bawaslu. Jadi semua organ relawan silakan turun, tidak perlu mendaftar silakan datang bawa pasukan anda kita geruduk Bawaslu,” ucap Ketua Umum Kombas GP Burhan Saidi dikutip dari detik.com, Minggu (18/2/2024).
Baca Juga:Media Luar Negeri Soroti Respon Anies Baswedan Terkait Hasil Quick Count Pilpres 2024Hasil Monza vs AC Milan di Liga Italia 2023/2024: AC Milan Tampil Loyo dan Kalah 2 Gol dari Monza
Sejumlah 103 Ketua Relawan Nasional Ganjar-Mahfud turut serta dalam peluncuran ‘Petisi Brawijaya’.
Mereka mengungkapkan bahwa petisi ini merupakan sikap penolakan terhadap hasil pemilihan presiden, didasarkan pada dugaan adanya kecurangan yang dianggap terstruktur, sistematis, dan merugikan pasangan calon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
“Pada prinsipnya apa yang disampaikan oleh Haposan adalah kita menolak hasil daripada pilpres saat ini karena terlihat secara terstruktur sistematis dan masif yang dilakukan oleh pemilu kali ini dan itu menguntungkan paslon 02,” terangnya.
Dalam situasi yang serupa, Ketua Umum Projo Ganjar Haposan Situmorang menyatakan pandangan bahwa terjadi kecurangan dalam pemilihan presiden.
Menurutnya, inisiatif ini merupakan upaya moral yang sepenuhnya berasal dari gerakan relawan masyarakat dan mahasiswa.
“Pertama, yang mau saya sampaikan bahwa mungkin 01 juga meraskaan adanya kecurangan yang dialami oleh mereka apabila kita melakukan komuniakasi dengan mereka dengan relawan-relawan mereka. Tapi yang pasti di tempat ini akan saya sampaikan bahwa ini tidak ada kaitannya dengan ataupun TPN, ini murni pergerakan moral relawan masyarakat serta temen-temen mahasiswa,” ucapnya.
Haposan menyatakan bahwa jika KPU dan Bawaslu tidak mengakomodasi petisi tersebut, akan terjadi mobilisasi massa.
Baca Juga:Rekor Erling Haaland Berhasil Dipatahkan oleh Rasmus Hojlund, Kini Pemain Manchester United itu Bikin 6 Gol!Presiden Joko Widodo Buka Suara Terkait Pemanggilan Surya Paloh ke Istana
Haposan juga menegaskan bahwa tujuan dari petisi ini bukanlah untuk kepentingan pasangan calon, melainkan untuk melindungi demokrasi di Indonesia.
“Kedua, apabila penguasa tidak mengindahkan KPU atau Bawaslu tidak mengindahkan petisi kita ini, seperti yang saya sampikan tadi ini adalah gerakan moral maka seluruh takyat indonesia akan melakukan pergerakan. Yang kita lakukan saat ini adalah bukan untuk kepentingan paslon tapi untuk menyelamatkan demokrasi di republik ini,” tuturnya.