CIREBON. RAKCER.ID – PT PLN (Persero), melalui Unit Pelaksana Transmisi Cirebon menghadirkan inovasi SF6 Presure Recycling Tools, atau S-Preso, sebagai pendukung operasional dan pemeliharaan instalasi transmisi.
S-preso sendiri memiliki fungsi sebagai gas handling, atau alat untuk memindahkan gas dari pemutus tenaga (PMT) ke dalam tabung penampungan.
Manager PLN UPT Cirebon, Yaya Supriman menyampaikan, hadirnya S-preso memiliki peran penting bagi PT PLN (Persero) dalam menjawab isu lingkungan.
Baca Juga:Tiga Program Prioritas Diusulkan DPRD Kota Cirebon Masuk RKPD 2025Masih Sibuk Pileg, Agenda DPRD Dipastikan tetap Jalan
Penggunaan Gas SF6 memiliki dampak terhadap terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim, karena gas ini tergolong sebagai gas rumah kaca.
Disisi lain, fungsi SF6 sebagai medium gas isolasi untuk memadamkan percikan api pada peralatan pemutus tenaga (PMT) di gardu transmisi, belum tergantikan sampai saat ini.
“Kehadiran S-Preso akan menurunkan potensi gas SF6 yang terlepas ke udara bebas dalam setiap kegiatan pemeliharaan pada perlatan PMT gardu transmisi. Gas SF6 sementara dipindahkan dalam tabung penampungan selama kegiatan pemeliharaan,” ungkap Yaya Supriman.
Disebutkan Yaya, serangkaian tahap uji coba telah dilakukan, untuk memastikan fungsi S-Preso siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasi dan pemeliharaan PT PLN (Persero), dan proses pabrikasi yang mudah akan mendorong percepatan penyedian alat ini pada gardu-gardu transmisi.
Masih dijelaskan Yaya, masuknya S-Preso sebagai nominasi dalam Seleksi Penghargaan Karya Inovasi (SPKI) PT PLN (Persero) tingkat nasional, menjadi pembuktian kelayakan fungsi dari alat ini.
Sementara itu, General Manager PLN UIT JBT, Tejo Wihardiyono mengatakan, karya inovasi S-Preso menjadi komitmen PT PLN (Persero) dalam mewujudkan progam ESG (Environmental, Social, and Governance), melalui perbaikan tata kelola operasi dan pemeliharaan perusahaan.
“Peluang improvement dalam inovasi ini masih terbuka lebar, demi mewujudkan komitmen PLN untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan,” kata Tejo. (sep)