CIREBON, RAKCER.ID – Rencana pemberian makan siang gratis yang dijanjikan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dikabarkan akan memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Menanggapi hal ini, Eko Listiyanto, Wakil Direktur dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), memberikan pandangannya mengenai kemungkinan dan tantangan yang akan dihadapi.
Eko menekankan bahwa dana BOS, yang merupakan anggaran yang sudah ada dan terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, kemungkinan besar tidak akan cukup untuk mendukung penuh implementasi program makan siang gratis. Keterbatasan ini menggambarkan bagaimana realokasi dana yang diusulkan mungkin akan menimbulkan tantangan finansial tersendiri bagi ketersediaan dana operasional sekolah.
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sendiri merupakan salah satu sumber pendanaan penting dalam sistem pendidikan Indonesia yang digunakan untuk membantu operasional sekolah, termasuk pembelian buku, peralatan sekolah, dan kebutuhan operasional lainnya. Penggunaan dana tersebut untuk program makan siang gratis menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya sumber daya yang tersedia untuk tujuan asli BOS.
Baca Juga:Mendagri Tito Karnavian Beri Peringatan Dini Tentang Risiko Kelangkaan Bahan Pokok Selama Bulan RamadhanMeningkatnya Utang AS Membawa berkah untuk Kenaikan Nilai Emas dan Bitcoin
Para guru dan pihak terkait telah menyatakan keberatan mereka terhadap rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis, menunjukkan adanya kekhawatiran luas mengenai dampak finansial dari penerapan rencana tersebut.
Pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait diharapkan dapat menilai secara cermat dan menyeluruh mengenai potensi dampak finansial dari penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis, memastikan bahwa kebutuhan dasar dan operasional sekolah dapat tetap terpenuhi.