CIREBON, RAKCER.ID – Konflik antara Israel dan Palestina merupakan salah satu pertikaian paling lama dan keras di dunia. Selama beberapa dekade, Israel telah dilaporkan melakukan berbagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia terhadap warga Palestina, termasuk penyerangan terhadap sipil, pembangunan pemukiman ilegal, perusakan properti dan infrastruktur, penangkapan tanpa dasar, penyiksaan, dan pembunuhan. Tambahan lagi, Israel menerima dukungan dari negara-negara Barat, khususnya dari Amerika Serikat, yang menyediakan bantuan dalam bentuk militer, politik, dan ekonomi.
Salah satu cara dukungan ekonomi diberikan ke Israel adalah melalui produk-produk yang diproduksi atau didistribusikan oleh bisnis-bisnis Israel atau yang memiliki afiliasi dengan negara tersebut. Produk-produk ini tidak hanya memberi keuntungan ekonomi kepada Israel, tetapi juga mendanai kejahatan perang dan sistem apartheid yang Israel terapkan terhadap Palestina. Karena itu, banyak orang di seluruh dunia telah memilih untuk berpartisipasi dalam boikot terhadap produk-produk dan pendukung Israel ini sebagai tkamu solidaritas dan protes terhadap tindakan Israel.
Inisiator dari gerakan boikot ini adalah gerakan Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS), yang didirikan oleh masyarakat sipil Palestina pada tahun 2005. Tujuan utamanya adalah untuk memaksa Israel agar menghentikan pelanggaran hak asasi manusia, mengakhiri penjajahan dan pendudukan, mengakui hak rakyat Palestina untuk merdeka dan mengembalikan mereka ke tanah airnya, serta menyediakan kesetaraan hak untuk warga Palestina di Israel. Gerakan ini juga menghimbau masyarakat internasional untuk tidak membeli atau menggunakan produk-produk atau jasa dari Israel dan pendukungnya, serta untuk memutuskan investasi dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang berkontribusi pada pelanggaran oleh Israel.
Baca Juga:Pertumbuhan Menonjol di Sektor Cash Management Perbankan IndonesiaAnalisis Indef Menekankan Jika Penggunaan Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis,akan seperti ini!
Apa saja produk dan brand yang menjadi fokus boikot oleh BDS? Beberapa contoh di antaranya adalah:
HP: Produsen teknologi ini menyediakan teknologi untuk tentara Israel dan mengatur data center melalui server-server mereka. HP juga terlibat dalam sistem ID biometrik yang membatasi mobilitas warga Palestina.
Siemens: Terlibat dalam pembangunan yang mendukung pemukiman ilegal Israel melalui proyek EuroAsia Interconnector, yang menghubungkan listrik Israel dengan Eropa.