CIREBON, RAKCER.ID – Peluasan dan populernya bisnis digital telah mendorong peningkatan jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk beralih ke platform online atau e-commerce. Untuk bersaing di ranah digital, ‘branding’ atau pembentukan merk menjadi hal yang sifatnya esensial dalam merebut pasar dan meningkatkan omzet.
Namun, terdapat kesalahpahaman dan ekspektasi yang kurang tepat dalam proses branding, yang terlihat pada perilaku beberapa UMKM. Misalnya, tidak memperlakukan pelanggan yang sudah ada dengan baik atau terlalu agresif dalam melakukan promosi dan memberikan diskon yang berdampak negatif pada citra merk.
Berikut yang dirangkum dari saran AHA Commerce, perusahaan e-commerce enabler, terkait strategi branding efektif untuk UMKM:
1. Mencari Celah di Pasar yang Masih Belum Jenuh
Baca Juga:Pentingnya Perencanaan Keuangan Sebelum Mengambil Kredit MobilKenaikan Harga Beras Berdampak pada Makanan di Warteg
UMKM harus bisa menemukan celah di pasar atau konsumen spesifik yang belum banyak dilayani. Misalnya, mencari produk atau layanan yang permintaannya belum terpenuhi dan persaingan masih belum terlalu ketat. Pendekatan niche ini justru memungkinkan UMKM untuk melakukan inovasi dan menawarkan nilai tambah yang unik kepada konsumen.
2. Menyajikan “Unique Selling Point”
Untuk mendapatkan perhatian konsumen di tengah persaingan bisnis yang ketat, penting bagi UMKM untuk memiliki ‘unique selling point’ atau keunikan produk / layanan yang menjadi pembeda dari kompetitor lain.
3. Mempertahankan Pelanggan dengan Mengoptimalkan Kualitas Layanan
Selain melakukan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru, mempertahankan pelanggan yang sudah ada juga sama pentingnya. Beberapa cara untuk meningkatkan engangement dengan pelanggan eksisting dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas layanan. Selain itu, pemberian diskon juga dapat meningkatkan penjualan, asalkan tidak merusak citra merk.
4. Strategi Branding Melalui ‘Influencer‘
Penyewaan jasa ‘influencer’ masih menjadi strategi efektif dalam mempromosikan produk. Namun, yang perlu diperhatikan adalah relevansi ‘influencer’ tersebut dengan bisnis atau merk yang dipasarkan.
Dengan mengimplementasikan strategi-strategi ini, diharapkan UMKM bisa meningkatkan omzet mereka dalam menjalankan bisnis dalam era digital yang kompetitif ini.