CIREBON, RAKCER.ID – Manajer BCA CCV PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Adi Prasetyo, mengobservasi tren menantang dalam pembiayaan dan pertumbuhan start-up dalam enam tahun terakhir. Menurutnya, telah terjadi penurunan dalam penghimpunan modal yang mungkin telah mencapai titik terendah dalam kurun waktu tersebut.
“Dalam hal pembiayaan, kemungkinan kita telah mencapai titik terendah dalam enam tahun terakhir dari venture capital secara global,” kata Prasetyo dalam Diskusi Mini Studio BCA, pada hari Jumat (1/3/2024).
Selain penurunan dalam penanaman modal, evaluasi dari sisi nilai perusahaan start-up pada tahun 2023 masih menunjukkan banyak yang mengalami penurunan. Harapannya, pembiayaan venture capital untuk start-up akan melonjak di tahun 2024.
Baca Juga:Presiden Jokowi Memprediksi Penurunan Harga Beras dalam Satu Bulan MendatangWaspadai Skema Penipuan Berkedok Komisi Affiliate
“Mudah-mudahan pada 2024, dari sisi venture capital kita akan melihat peningkatan. Namun, tampaknya dalam enam bulan pertama tahun ini kita perlu sangat berhati-hati dalam menilai peluang investasi,” ungkap Prasetyo.
Meski demikian, ia membantah bahwa venture capital kekurangan dana untuk mendukung bisnis start-up. Menurutnya, mereka saat ini tengah menunggu start-up yang punya potensi bagus untuk pertumbuhan di masa depan.
“Dana yang akan diinvestasikan masih tersedia dan sangat besar. Namun, kami sedang menunggu start-up yang punya prospek masa depan untuk diinvestasikan,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa meski pembiayaan untuk start-up dalam tiga tahun terakhir masih di atas 30 persen, trend sekarang menunjukkan penurunan di bawah 30 persen. Prasetyo berpendapat, start-up di sektor fintech saat ini sudah matang, sehingga potensi pertumbuhannya semakin kecil.
Akan tetapi, ia yakin bahwa fintech masih memiliki potensi untuk tumbuh, terutama dalam pengembangan fintech customer ataupun fintech yang penggunanya individu, serta pengembangan untuk wealth management.
Untuk update berita pilihan dan breaking news setiap hari di google news