Tak hanya itu, Hi Bake dipastikan layak jual dan konsumsi dibuktikan dengan telah memperoleh sertifikat halal dan PIRT.
Hi Bake cocok dijadikan buah tangan. Karena kemasannya yang praktis dan eye catching. Berat per kemasan 100 gram.
Dia berharap, produk Hi Bake dapat diterima oleh masyarakat luas. Sehingga dia dapat mengembangkan usahanya ke skala lebih besar.
Baca Juga:Wisuda XXVIII bagi Mahasiswa FITK IAIN Cirebon Dihadiri Menteri PAN-RBAmbisi Rektor IAIN Cirebon Segerakan Transformasi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
“Ada di berbagai toko oleh-oleh ternama di Cirebon sudah ada di lima tokoh oleh-oleh Toko Daud, Batik Trusmi, Joy, Superdog Cafe dan Mall UMKM,” jelasnya.
Di samping itu, dia juga berharap diluncurkannya Hi Bake dapat meningkatkan geliat usaha skala UMKM di Cirebon.
Ibunda Imel, Ade Sri Sumartini mengaku mendukung penuh langkah anaknya mengemgangkan usaha kukis.
Apalagi, kata Ade, Imel tergolong anak yang senang usaha sejak masih SD. Ade ingat betul saat Imel berjualan ciki di lapangan sekitar rumah.
“Waktu itu saya bilang ke bapaknya kenapa anak itu dibiarkan jualan. Kan dia anaknya pejabat kuwu waktu itu. Apa nggak malu?,” jelas Ade.
Namun, Ade melihat, minat Imel di dunia usaha tak terbendung. Akhirnya dia dan suami pun membolehkan Imel berjualan apapun yang dia minati.
“Pas SD ciki, MTs dia jualan cokelat, pas SMK jualan nugget. Jadi memang bakat usahanya sudah kelihatan sejak kecil,” katanya.
Baca Juga:Dharma Wanita IAIN Cirebon Siap Dukung Transformasi Digital IAIN Cirebon IAIN Cirebon Usung Dwitunggal Cyber Pedagogy dan Cyber Security Menuju Transformasi Digital
Kini, Ade pun mendukung sepenuhnya usaha Imel dengan merek Hi Bake. “Harapan saya si tetap dilanjutkan usahanya tapi tidak meninggalkan pendidikannya,” pungkas Ade. (*)