JAKARTA, RAKCER.ID – Suatu penelitian terkini menunjukkan bahwa individu yang tidur kurang dari lima jam per hari memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe dua, bahkan jika mereka menjalani pola makan sehat.
Hasil penelitian ini, yang dirinci dalam JAMA Network Open oleh tim peneliti dari Universitas Uppsala, menyoroti bahwa risiko diabetes akibat kurang tidur tidak dapat sepenuhnya dicegah dengan mengadopsi pola makan yang sehat.
“Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa durasi tidur yang singkat setiap hari secara berulang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua, sementara kebiasaan diet sehat seperti makan buah dan sayuran secara teratur dapat mengurangi risikonya,” ucap Diana Noga, anggota tim peneliti.
Baca Juga:Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini 7 Maret 2024: Cepat Klaim Sekarang Agar Dapatkan Item Free Fire MenarikPelawak Senior Mas Polo Meninggal Dunia di Bekasi dan Dimakamkan di Madiun
“Namun, masih belum pasti apakah orang yang memiliki durasi tidur terlalu pendek dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe dua dengan makan sehat,” imbuhnya.
Penelitian ini memanfaatkan data sampel dari UK Biobank, yang mencakup respons para peserta terkait kesehatan dan gaya hidup mereka, serta data pemetaan genetik.
Selama lebih dari sepuluh tahun, tim peneliti terus mengikuti data para peserta dan menemukan bahwa durasi tidur antara tiga hingga lima jam berkaitan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe dua.
Meskipun adopsi pola makan sehat dikaitkan dengan penurunan risiko, para peneliti mencatat bahwa individu yang menjalani pola makan sehat tetapi tidur kurang dari enam jam setiap hari masih memiliki peningkatan risiko terkena diabetes tipe dua.
“Temuan ini menunjukkan bahwa menerapkan diet sehat kemungkinan tidak mengurangi risiko diabetes tipe dua bagi mereka yang memiliki kebiasaan durasi tidur pendek,” tulis tim peneliti dalam publikasi penelitiannya.
Seorang anggota tim peneliti lainnya yakni Christian Benedict, menyatakan bahwa temuan dari penelitian ini dapat dianggap sebagai peringatan bahwa mendapatkan durasi tidur yang cukup memberikan manfaat bagi kesehatan.
Menurutnya, dampak kurang tidur dapat berbeda-beda antar individu, bergantung pada faktor-faktor seperti genetika dan kebutuhan tidur yang berbeda untuk setiap orang.