RAKCER.ID – Ilmu parenting jadi kebutuhan para orang tua atau calon orang tua. Dengan parenting yang baik diharapkan para orang tua mampu mendidik anaknya dengan baik.
Untuk itulah, Sekolah Tinggi Agama Islam Kuningan (STAIKU) melalui Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) menggelar webinar Smart Parenting di Era Society 5.0.
Kegiatan ini diikuti 300an peserta. Tujuannya memberi pemahaman mengenai pola asuh anak yang baik sesuai kebutuhan, usia, dan karakter anak.
Baca Juga:Jarang Ada di Negara Asalnya, Dua Mahasiswi Kedokteran Belanda Magang di UGJ Kaji Penyakit Negara TropisAlmond Crispy Merek Hi Bake Asal Cirebon Tawarkan Rasa dan Kualitas Premium Tapi Ramah di Kantong
Dalam paparannya, Ketua Jurusan PIAUD STAIKU, Mar’atus Salamah SPd MPd mengatakan, tantangan parenting saat ini lebih beragam dibanding para orang tua zaman dulu.
Pasalnya, saat ini parenting pada era saat ini dihadapkan pada teknologi dan arus informasi yang begitu kencang. Untuk itulah dibutuhkan kepiawaian orang tua menyaring informasi .
Mar’atus Salamah mengatakan, tema Smart Parenting Di Era Society 5.0 ini di pilih untuk membantu para orang tua atau calon orang tua agar mereka mampu merancang pola asuh yang baik sesuai dengan perkembangan zaman.
Menurutnya, pola asuh yang baik tentunya dilihat dari bagaimana orang tua mampu memahami apa yang anak butuhkan, bukan hanya melihat apa yang orang tua inginkan. Ia mengatakan, pola asuh yang baik tentunya pola asuh yang di rancang sesuai dengan kebutuhan anak.
“Seringkali orang tua memberikan pengasuh kepada anak- anaknya dengan berlandaskan apa yang menurut mereka terbaik, bukan kepada apa yang anak mereka butuhkan. Sebab yang di anggap baik menurut orang tua belum tentu itu yang di butuhkan oleh anaknya,” katanya.
Ia menambahkan, faktor pola asuh turun temurun yang orang tua dapatkan dari orang tuanya dulu menjadi faktor utama yang mempengaruhi pola asuh seperti apa yang akan mereka terapkan ke anak- anak mereka.
Ia mencontohkan pola asuh otoriter, biasanya menjadi pola asuh yang sering kali digunakan oleh orang tua yang dulunya juga mendapat pengasuh yang sama oleh orang tuanya.
Baca Juga:Wisuda XXVIII bagi Mahasiswa FITK IAIN Cirebon Dihadiri Menteri PAN-RBAmbisi Rektor IAIN Cirebon Segerakan Transformasi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
“Kebutuhan di sini tentunya berbeda dengan keinginan. Umum sesuatu yang anak utarakan kepada orang tuanya adalah sesuatu yang mereka inginkan bukan mereka butuhkan,” katanya.