CIREBON, RAKCER.ID – Pengamat dan komentator sepak bola papan atas Indonesia, Justinus Lhaksana, buka suara soal daftar 28 nama pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia untuk persiapan jelang laga kontra Vietnam. Pria yang karib disapa Coach Justin tersebut menyayangkan tak adanya nama Stefano Lilipaly dalam daftar tersebut.
Saat ini, Lilipaly memang tengah moncer-moncernya. Di BRI Liga 1 2023/2024, pemain berusia 34 tahun tersebut mencetak sebelas gol dan 17 assist sejauh ini. Ia pun menjadi motor utama di balik sukses Borneo FC merajai kompetisi kasta tertinggi Indonesia tersebut.
Lilipaly lagi bagus-bagusnya sekarang.
Borneo lagi di papan atas, bisa jadi juara. Di bawah Pieter Huistra, saya sempat lihat beberapa cuplikan mainnya. Bagus,” ucap Justin, dalam siniar di kanal YouTube Sportify Indonesia.
Baca Juga:Gacor! Jelang Debut di Timnas Indonesia, Jay Idzes Tampil apik Saat Venezia Hajar Palermo 3-0 di Serie BKamera 64 MP OIS: Keunggulan Fotografi pada vivo V29e
“Jadi, saya juga secara pribadi agak disayangkan kalau Lilipaly nggak ikut,” sambungnya.
Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup F. Skuad Garuda akan dua kali berturut-turut menghadapi Vietnam pada ajang ini. Pertama, Indonesia akan menjamu Vietnam pada 21 Maret 2024 mendatang. Kemudian, lima hari berselang, giliran Skuad Garuda yang akan bertandang ke Vietnam.
Saat ini, Indonesia masih menempati posisi juru kunci di klasemen sementara. Mereka baru mengoleksi satu angka, hasil dari sekali kemenangan dan sekali kekalahan dalam dua laga sebelumnya.
Jadi Perekat Tim
Menurut Justin, keberadaan Lilipaly sejatinya tak cuma bakal membuat Timnas Indonesia secara teknis. Pemain berdarah Belanda tersebut juga bisa menjadi perekat para penggawa Skuad Garuda. Sebagai pemain berdarah Belanda, Lilipaly sangat fasih berkomunikasi dengan Bahasa Belanda. Sementara, sebagai pemain yang sudah lama malang melintang di kancah sepak bola Indonesia, Lilipaly juga sudah fasih berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Ia juga sudah paham luar dalam soal kultur sepak bola Indonesia.
“Ia senior. Ia punya pengalaman banyak. Ia juga bisa mendekatkan pemain diaspora dan pemain lokal. Jadi, fungsinya tidak cuma di dalam lapangan, tapi juga di luar lapangan. Harusnya, ia dipanggil,” ia menandaskan.