CIREBON, RAKCER.ID – Dalam pengungkapannya, Jokowi menjelaskan bahwa tidak hanya Indonesia yang mengalami gagal panen, tetapi banyak negara lain juga mengalami hal serupa akibat perubahan iklim yang tidak menentu.
Jokowi menyampaikan hal ini saat ia membagikan bantuan sosial beras di Gudang Bulog GDT Huta Lombang, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara. Ia menyebutkan bahwa perubahan iklim seperti hujan yang terlalu deras atau musim kemarau yang berkepanjangan menjadi penyebab utama gagalnya panen. Akibat dari gagal panen tersebut, pasokan beras menipis sedangkan permintaan semakin tinggi karena banyaknya orang yang membutuhkan beras.
Dalam dunia ekonomi, ketika pasokan suatu komoditas berkurang sementara permintaan tetap tinggi, maka harga komoditas tersebut akan meningkat. Sama halnya dengan kasus kenaikan harga beras ini. Jokowi menjelaskan bahwa karena pasokan terbatas sedangkan permintaan tetap tinggi atau bahkan semakin tinggi, maka harga beras secara alami akan naik.
Baca Juga:AS Berencana Berinvestasi Sebesar Rp93 triliun ke Samsung Untuk Bisnis Cip!BPS Pastikan Tidak Ada Impor Kurma dari Israel di tahun 2024!
Peningkatan harga beras ini memberikan dampak pada kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang mengandalkan beras sebagai salah satu bahan makanan pokok. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan upaya untuk mengatasi kenaikan harga ini agar tetap terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah juga perlu aktif dalam menghadapi perubahan iklim yang dapat mempengaruhi produksi pangan di Indonesia. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi terhadap perubahan iklim, diharapkan dapat mengurangi risiko gagal panen yang berdampak pada ketersediaan pasokan beras.
Selain itu, pemerintah juga harus berfokus pada peningkatan produksi beras melalui pengembangan teknologi pertanian yang lebih baik dan efisien. Dalam hal ini, peningkatan produktivitas lahan pertanian serta penggunaan metode budidaya yang tepat dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah pasokan dan harga beras yang tinggi.
Dalam menghadapi situasi ini, kolaborasi antara pemerintah, petani, dan seluruh pemangku kepentingan dalam sektor pertanian sangatlah penting. Dalam rangka mencapai stabilitas harga beras yang terjangkau, diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan petani.
Ke depannya, pemerintah perlu terus memantau dan mengevaluasi kebijakan terkait dengan harga beras agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Adanya kebijakan yang tepat dalam menjaga stabilitas harga beras serta upaya peningkatan ketersediaan pasokan akan menjadi langkah penting untuk mencapai ketahanan pangan nasional.