CIREBON, RAKCER.ID – Apa saja jenis-jenis puasa sunnah dalam Islam? Puasa dalam Islam tidak hanya terbatas pada bulan Ramadan. Ada berbagai jenis puasa sunnah yang dapat dilakukan umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan pahala.
Berikut Jenis-jenis Puasa Sunnah dalam Islam:
1. Puasa Senin Kamis
Puasa Senin Kamis didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW, yang menyatakan bahwa amalan-amalan ditunjukkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis. Oleh karena itu, banyak Muslim yang memilih untuk berpuasa pada hari-hari tersebut sebagai bentuk ibadah dan untuk membersihkan diri dari dosa.
2. Puasa Tiga Hari Setiap Bulan Hijriyah (Ayyamul Bidh)
Ayyamul Bidh adalah puasa yang dianjurkan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah. Puasa ini disebut juga sebagai puasa putih karena bertepatan dengan hari-hari ketika bulan purnama terang benderang. Puasa Ayyamul Bidh merupakan kesempatan untuk beribadah dan merenungkan kebesaran Allah.
Baca Juga:Sejarah Malam Lailatul Qadar: Malam Kemuliaan dalam IslamRekomendasi Produk Makeup Terbaik untuk Wisuda, Tips Tampil Cantik di Hari Spesial
3. Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara bergantian, yaitu sehari berpuasa dan sehari berikutnya tidak. Ini adalah puasa yang paling disukai oleh Allah setelah puasa Ramadan, sebagaimana disebutkan dalam hadits. Puasa ini membantu umat Islam untuk terus beribadah dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Puasa di Bulan Sya’ban
Bulan Sya’ban adalah bulan yang berada tepat sebelum bulan Ramadan. Banyak hadits yang menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak puasa sunnah di bulan ini sebagai persiapan untuk menyambut bulan Ramadan. Puasa di bulan Sya’ban juga merupakan cara untuk menghormati bulan yang mulia ini.
5. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Puasa enam hari di bulan Syawal dianjurkan setelah hari raya Idul Fitri. Rasulullah SAW bersabda bahwa barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti berpuasa setahun penuh.
6. Puasa di Awal Dzulhijah
Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijah memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Puasa pada hari-hari ini, terutama pada hari Arafah bagi yang tidak melaksanakan haji, sangat dianjurkan. Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun, tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.