CIREBON, RAKCER.ID –Sandra Dewi, aktris ternama Indonesia, sedang menghadapi masa yang sulit yang diduga menyebabkan depresi. Kendala ini muncul ketika suaminya, Harvey Moeis, terbelit skandal korupsi.
Selain menanggung dampak psikologis yang berat, Dewi juga harus menjalani pemeriksaan oleh Kejaksaan Agung seputar dugaan keterlibatan suaminya dalam kasus korupsi PT Timah Tbk.
Seiring berlanjutnya kasus ini, artis kondang ini membuat langkah yang cukup mengejutkan, yakni menghapus jejak dirinya di media sosial.
Baca Juga:Intip Sumber Kekayaan Livy Renata Dikritik Netizen Usai Buka Donasi Untuk Beli Mobil MamiTim Hukum Ganjar-Mahfud Harap MK Jadi Pelindung Demokrasi
Sebelumnya, media sosial Sandra Dewi sering menjadi tempat dia membagikan momen-momen kebahagiaannya bersama Harvey Moeis.
Penyidik Kejaksaan Agung bahkan memblokir rekening bank Dewi sebagai bagian dari investigasi mereka.
Keputusan Dewi untuk ‘menghilang’ dari media sosial menjadi sorotan khusus dari aktivis Pendekar Hukum Pemberantasan Korupsi (PHPK).
Mereka menilai langkah tersebut tidak pantas, mengingat kasus korupsi yang tengah ditangani masih berlangsung. Mereka juga menduga bahwa Dewi mungkin merasa depresi akibat banyaknya komentar netizen yang berisi hujatan.
Masalah ini juga mengganggu psikis anak-anak Dewi. Wiwik Anggraini, seorang pakar kesehatan mental, menyoroti potensi dampak psikologis pada anak-anak Dewi.
Menurutnya, anak-anak akan merasakan dampak apa yang dialami oleh orang tua mereka, dan ini bisa mempengaruhi perkembangan mereka.
Sebelum menghilangkan akunnya, Sandra dewi telah menutup kolom komentar pada akun Instagramnya dan ini berdampak pada interaksi dengan followernya.
Baca Juga:Saat Buka Puasa Bersama, SBY Memberi Perintah Prabowo Perbaiki Sistem Pemilu KedepannyaYusril Tanggapi Kritik Mahfud Terkait Komentar Mahaguru Hukum Tata Negara
Mendapatkan tanggapan dari pengikut dan berinteraksi dengan mereka adalah bagian penting dari kehadiran selebriti di media sosial.
Menurut Tribunnews, akun Instagram seseorang bisa hilang karena beberapa alasan, termasuk pengguna yang melanggar aturan platform atau pengguna yang telah tidak aktif selama dua tahun.
Tapi dalam kasus Sandra Dewi, lebih mungkin bahwa dia telah memutuskan untuk menghapus akunnya sendiri. Alasan pastinya belum diketahui.
Penidikan berkaitan dengan Harvey Moeis dan keterlibatan Dewi masih berlangsung. Bagi Dewi, konsekuensinya lebih dari sekadar hukum: reputasi, kehidupan pribadi, dan kesejahteraan anak-anaknya semua dalam risiko.
Dalam menghadapi situasi ini, menghapus jejak media sosial mungkin merupakan upaya untuk kembali memegang kendali atas narasi pribadinya sendiri. Tapi sejauh ini, itu juga berarti hilangnya suara dan kehadirannya di publik.