CIREBON,RAKCER.ID – Kendaraan listrik telah menjadi fokus utama dalam upaya mengurangi emisi karbon dan mengejar transportasi yang lebih berkelanjutan.
Di balik revolusi ini, salah satu komponen kunci yang mendorong kinerja kendaraan listrik adalah motor listrik.
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan.
Baca Juga:Intip Perfoma Bus Listrik Konversi Buatan UI dan Petrosea di Pameran Busworld 2024Mobil China BAIC BJ40 Kembaran Rubicon Sudah Rilis, Harga Masih Ratusan Juta
Terdapat berbagai jenis motor listrik, namun yang paling umum digunakan dalam kendaraan listrik adalah motor DC (Direct Current) dan motor AC (Alternating Current).
Motor DC lebih sederhana dalam konstruksi dan pengendaliannya, sehingga umum digunakan dalam mobil listrik kecil seperti sepeda listrik.
Sementara itu, motor AC lebih kompleks tetapi lebih efisien, sehingga sering digunakan dalam mobil listrik yang lebih besar dan lebih canggih.
Simak Ulasan Lengkap Tentang Motor Listrik Klaim Jual 20 Ribu Unit
Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mengeklaim penjualan roda dua setrum pada awal tahun ini telah mencapai puluhan ribu unit.
“Kalau tahun ini sudah di atas 20 ribu sampai dengan bulan April kemarin,” buka Ketua Aismoli Budi Setyadi saat dihubungi kumparan.
Mengacu situs resmi https://landing.sisapira.id/, total penjualan motor listrik atau unit yang telah tersalurkan pada tahun lalu mencapai 11.532 unit.
Dengan kata lain terjadi peningkatan penyerapan produk motor listrik tahun ini.
Baca Juga:Menempuh Jarak 39 Km Mobil Listrik Xiaomi SU7 Dilaporkan Mati Total, Ternyata Ini PenyebabnyaJangan Lakukan Ini! Mobil Hybrid Tak Disarankan Lakukan Servis Rutin di Bengkel Umum, Ini Penyebab nya
Pada data yang sama disajikan pula bahwa hingga Minggu 12 Mei 2024, sudah ada 11.190 dalam masa pendaftaran, 4.057 terverifikasi, dan 11.563 tersalurkan.
Budi optimistis capaian tahun ini bisa mencapai kuota yang ditetapkan pemerintah, yakni sebanyak 50 ribu unit. Turun dari sebelumnya 600 ribu unit karena penyerapan pada tahun lalu terbilang sedikit.
“Tapi 50 ribu itu dengan asumsi kalau kemudian 50 ribu sudah terserap sebelum akhir tahun atau katakan semester pertama, mudah-mudahan pemerintah akan buka kembali untuk yang 50 ribu berikutnya,” ujarnya.
Budi mengatakan masih memantau pergerakan permintaan motor listrik. Sebab di pasaran sudah tercatat puluhan model yang bisa dipilih oleh masyarakat yang ingin pindah memiliki kendaraan roda dua setrum.