Jumlah pendapatan mereka lebih meningkat dibandingkan sebelumnya.
Pada Pemilu Rakyat 2024 sebelumnya, Eti hanya mendapatkan 14,54% untuk popularitas dan 3,39% untuk elektabilitasnya.
Sementara Effendi Edo saat Pemilu Rakyat 2024 sebelumnya, hanya mendapatkan 15% popularitas dan 5,38% elektabilitas.
Dra. Hj. Eti Herawati, M.AP atau yang biasa disapa Eti pernah menggantikan Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis pada tahun 2023 silam.
Hal itu dikarenakan Eti menjadi Wakilnya selama periode 2018-2023.
Baca Juga:Pakai Sepatu Lari Wanita Terbaik Ini Untuk Kamu yang Ingin Menaikkan Hobi LariHanya Burung Hantu, Tapi Sampai Dilarang Tampil di MPL Season 11
Sementara itu, Effendi Edo atau yang biasa disapa Edo/Mang Endi itu menjabat sebagai Ketua Pengurus Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Kota Cirebon.
Tanggapan Masyarakat terkait Pilkada Cirebon 2024
Dedi yang merupakan salah satu responden dan berdomisili di wilayah Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, itu mengaku telah mengenal beberapa figur yang bakal maju di Pilkada Cirebon 2024 mendatang.
Namun dirinya belum mengetahui rekam jejak dari masing-masing tokoh untuk secara detailnya.
Sehingga, Dedi ingin memahami terlebih dahulu visi misi para kandidat sebelum menjatuhkan pilihan.
Meskipun, dirinya sudah mempunyai kriteria khusus dalam menentukan dukungannya.
Tokoh yang dapat mengayomi masyarakat, mampu mengentaskan kemiskinan, kemudian dapat membuka lapangan kerja serta mendukung maju dan berkembangnya UMKM.
“Lapangan kerja itu penting. Kemudian untuk UMKM itu permodalan juga dibantu proses kreditnya yang bunganya murah. Jangan sampai larinya ke pinjol,” katanya.
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari Maswadi.
Lelaki tua ini ingin Wali Kota Cirebon untuk periode selanjutnya mampu mensejahterakan masyarakat melalui pembukaan lapangan kerja.
Baca Juga:Teman Satu Negara Erik Ten Hag Jadi Pelatih Baru Liverpool!Kasus Aneh Banget! Udah Ngerekam Adegan Enggak Senonoh Anak Kandungnya, Eh Malah Suruh Aborsi Pas Hamil!
Sebab selama ini dirinya mengakui bahwa masih banyak masyarakat Kota Cirebon yang belum mendapatkan pekerjaan yang layak.
Sehingga sulit mendapatkan modal untuk usaha dan mengembangkan diri.
“Yang penting kerja nggak sulit. Kemudian mau membantu masyarakat yang susah itu saja. Kalau masalah pembangunan mah itu sambil berjalan saja,” ucapnya.