JAKARTA, RAKCER.ID – Pelaku serangan dengan senjata tajam yang berujung menghilangkan nyawa seorang Imam Musala di Kedoya Utara, Kebon Jakarta Barat berhasil ditangkap oleh Unit Reskrim Polres Metro Jakarta Barat.
“Benar, pelaku dengan kasus tersebut telah kita amankan,” ucap Kombes M Syahduddi selaku Kapolres Metro Jakarta Baratkepada wartawan pada Kamis (23/5/2024).
Kombes Pol Syahdudi selaku Kapolres Metro Jakarta Barat, juga mengatakan bahwa mereka telah mengumpulkan bukti-bukti penting untuk mengungkap peristiwa tersebut.
Baca Juga:Pemain Timnas Indonesia yang Punya Gaji Bisa Lunasi Utang Negara, Mulai Dilirik Klub PrancisHero Assassin Joy Beda dari Hero ML Huruf J yang Lainnya!
Sementara, AKBP Andri Kurniawan dari Polres Metro Jakarta Barat menyatakan bahwa pelaku yang baru ditangkap itu sedang dalam proses pemeriksaan.
“Untuk pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan mendalam oleh penyidik,” ucap Andri.
Andri juga telah mengungkapkan identitas pelaku.
“Perkiraan umur di bawah 30 tahun sesuai keterangan saksi. Kulit sawo matang kehitaman. Tinggi sekitar 173 sentimeter (cm). Ada (memakai kalung),” ucapnya.
Kronologi Meninggalnya Imam Musala di Jakarta Barat
Menurut informasi yang didapat tim Rakcer.id, seorang ustaz bernama Saidi tewas ditikam saat hendak melaksanakan salat Subuh di kawasan Pesing Garden, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis, 16 Mei 2024.
Saidi adalah sesepuh di wilayah tersebut dan juga berperan sebagai imam di musola setempat.
Menurut Supriyadi yang merupakan seorang jemaah musola, pada saat kejadian, ia bersama para jemaah lainnya hendak melaksanakan salat Subuh berjamaah di musola.
“Pak Ustad sempat teriak “maling maling”, mah saya dan jemaah turun, ngeliat pak ustaz sudah berdarah di bajunya,” ucapnya.
Baca Juga:Maung Bandung Larang Sape Kerrab untuk Injakkan Kaki di Stadion Si Jalak Harupat Minggu NantiHanya Tim Italia yang Bisa Berhentikan Rekor Tak Terkalahkan Bayer Leverkusen, Tim Jerman Payah?
Supriyadi menjelaskan bahwa meskipun berlumuran darah, almarhum ustaz Saidi tidak merasakan kesakitan.
Bahkan, korban sempat mengira bahwa ia hanya dipukul oleh seseorang yang tidak dikenal.
“Enggak pingsan, malah pak ustaz sempat bilang kirain ditonjok ternyata ditusuk,” jelasnya.
Supriyadi menjelaskan lebih lanjut bahwa saat kejadian, para jemaah masjid yang hendak solat lebih fokus pada upaya menolong almarhum ustaz Saidi yang telah terluka di pinggang setelah ditikam.
Dengan begitu mereka dan jemaah lainnya tidak sempat fokus untuk mengejar pelaku penikaman yang melarikan diri dan terlihat di rekaman kamera pengawas.