Korban kemudian dibawa pulang ke rumah, kemudian dibawa ke RS Graha Kedoya untuk diberikan tindakan lebih lanjut.
Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong.
Setelah korban dinyatakan meninggal, Kombes M Syahduddi selaku Kapolres Metro Jakarta Barat, mengunjungi rumah duka korban yang merupakan imam musala di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta.
Dia menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban.
Salah satu anggota keluarga korban mengingat bahwa korban memiliki kepribadian yang baik.
Sehari-harinya, korban menghabiskan waktu untuk beribadah dan kadang-kadang mengurus rumah.
Baca Juga:Pemain Timnas Indonesia yang Punya Gaji Bisa Lunasi Utang Negara, Mulai Dilirik Klub PrancisHero Assassin Joy Beda dari Hero ML Huruf J yang Lainnya!
“Dia sehari-hari fokus pada ibadah karena dia juga menjadi imam Musala, terkadang juga dia membuka warung dan menyiram tanaman yang ada di sekitar rumah, ucapnya.
Setelah kasus ini mencuat, banyak pihak yang mencari tahu tentang Bagaimana cara memilih seseorang untuk menjadi imam?.
Cara Memilih Seseorang Untuk Menjadi Imam
Seseorang yang pantas menjadi Imam adalah dia yang memiliki kemampuan membaca Al-Quran dengan lancar, karena ia akan memimpin jamaah dalam membaca Surah Al-Fatihah dan surah-surah pilihan dalam shalat.
Selain itu harus memenuhi syarat di bawah ini.
Untuk menjadi Imam yang pantas dipilih adalah yang memiliki kemampuan membaca Al-Quran dengan lancar.
Hal itu dikarenakan ia akan memimpin jamaah dalam membaca Surah Al-Fatihah dan surah-surah pilihan dalam shalat.
Selain itu, Menurut Imam Syafi’i, syarat menjadi imam shalat antara lain adalah memiliki bacaan Al-Quran yang baik, keahlian yang mendalam dalam agama, dan usia yang lebih tua.