CIREBON, RAKCER.ID – Kebijakan terkait study tour terus menjadi perdebatan. Pasalnya, masih ada pihak sekolah yang memberlakukan aturan mewajibkan siswanya membayar biaya study tour, meskipun tak mengikutinya.
Informasi itu ditegaskan Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Siska Karina SH MH. Ia mengaku mendapatkan aspirasi dari wali murid di salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Saya ngga setuju anak-anak ke Yogyakarta (study tour,red) tapi suara saya kalah sama suara sekolah dan harus berangkat,” kata Siska membacakan aspirasi Wali Murid yang mengeluhkan terkait study tour.
Baca Juga:DPRD Kabupaten Cirebon Sambut Kunjungan Kerja DPRD Kabupaten Grobogan, Bahas Implementasi SPBEDPRD Soroti Kriteria Raperda Bantuan Hukum Bagi Orang Miskin
“Masalahnya kalau ngga ikut, tabungan dipotong 50 persen,” lanjut Siska, Jumat 24 Mei 2024.
Kata politisi Golkar sebetulnya komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon sudah menyampaikan dalam kesempatan rapat bersama Dinas Pendidikan (Disdik) terkait persoalan yang diakibatkan oleh study tour.
Hampir dipastikan, setiap tahun keluhan wali murid, selalu ada dan bersarang di meja legislatif. Baik yang disampaikan ketika anggota DPRD menggelar reses disetiap daerah pemilihan (Dapil) maupun yang langsung ke kantor DPRD.
“Aspirasinya terkait mahal dan jauhnya study tour. Kami sebetulnya sudah memberikan saran kepada Dinas Pendidikan agar memberlakukan aturan study tour di wilayah 3 saja,” kata Siska.
Dari segi biaya terjangkau dan lokasinya tak terlalu jauh. Siska menegaskan, banyak wali murid yang terpaksa menyepakati tawaran pihak sekolah bahwa study tour ke lokasi yang jauh dengan alasan persetujuan komite.
“Padahal kalau sekolah menawarkan lokasi di sekitar wilayah 3 saja mungkin komite akan menyesuaikan,” katanya.
Ditambah, dengan viral nya insiden bus rombongan study tour yang kecelakaan, pasti akan dipertimbangkan. Tapi, pihak sekolah terkesan memaksa. Dalihnya, sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan. Faktor keselamatan, menjadi jaminan.
Baca Juga:Maksimalkan Potensi Lokal, Study Tour Sekolah Tak Perlu MahalApresiasi Pameran Keris, Pemda Wacanakan Buatkan Museum
“Memakai mobil yang layak lah dan lain sebagainya. Tapi sebetulnya, yang ditekankan kami, bukan sekedar kendaraan saja. Biaya juga harus diperhitungkan. Masa yang ngga ikut harus membayar 50 persen,” terangnya.
Sehingga banyak yang terpaksa mengikutinya. Mereka tak diberikan pilihan. Tak ikut pun tetap diwajibkan membayar. Ujungnya, pihak wali murid kebingungan dibuatnya, tetap mengikuti study tour meski biaya mahal.