Pakaian tersebut memiliki corak yang identik yang dipakai semua perempuan yang ada diIndonesia ini melambangkan kesederhanaan, keanggunan, seta kelembutan dan keteguhan perempuan Indonesia.
Makna Filosofi Kebaya Busana Tradisional Perempuan Indonesia
Setiap unsur yang ada dalam sehelai kain kebaya melambangkan makna dan persona seorang perempuan khas Indonesia.
Sebut saja, modelnya yang sederhana dan dipakai dengan paduan bawahan jarik/kain yang panjang. Hal ini melambangkan sifat dan tampilan perempuan yang lemah,lembut dan gemulai.
Baca Juga:Wawancara Eksklusif Try Sutrisno Jelang Hari Lahir Pancasila: Tantangan BPIP Sebagai Pengawal Ideologi BangsaBiodata Daftar Pemain Drama Korea Terbaru My Name Is Loh Kiwan
Kemudian,dengan lilitan kain yang ketat, membuat perempuan bergerak dengan sangat lembut dan kehalusan. Artinya, perempuan haruslah lembut dalam tutur kata, halus dalam bertindak.
Potongan kebaya yang mengikuti bentuk tubuh/melekat juga memiliki makna tersendiri,yaitu perempuan harus bisa selalu menyesuaikan dirinya dengan keadaan dan harus mandiri.
Serta makna stagen atau ikat pinggang kebaya, menyimbolkan usus yang panjang,dan dalam filosofi Jawa, bermakna punya kesabaran yang lebih tinggi.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebaya?
Kebaya merupakan pakaian atas dengan bagian depan terbuka yang diproduksi secara tradisional.
Menurut sejarah, kebaya pertama kali muncul di Indonesia pada abad ke-15 atau ke-16. Nama “Kebaya” berasal dari kata “Abaya” yang berarti jubah atau pakaian.
Dari mana asal pakaian kebaya?
Karena percampuran akar budayanya, kebaya kemungkinan besar berasal dari Timur Tengah.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya keterkaitan antara kebaya dan qaba Arab, suatu bentuk jubah panjang dan longgar yang dikemukakan oleh orientalis Henry Yule dan Arthur Burnell pada tahun 1886.
Baca Juga:Sinopsis Drama Korea Terbaru My Name Is Loh Kiwan
Pakaian dari dunia Arab telah dikenal sejak abad ke-7 M, dan beberapa bukti sejarah mengemukakan bahwa Nabi Islam Muhammad menerima hadiah dalam bentuk aqbiya (bentuk jamak dari qaba) dalam banyak kesempatan. Banyak ahli percaya bahwa Persia adalah sumber utama qaba.
Selain itu, seiring dengan penyebaran Islam melalui perdagangan dan sarana lainnya, desain pakaian semacam ini kini hadir tidak hanya di wilayah Arab, tetapi juga di negeri Persia, Turki, dan Urdu.