Orang dengan gangguan panik mengalami serangan panik yang sering dan tak terduga. Serangan panik adalah periode ketakutan, ketidaknyamanan, atau rasa kehilangan kendali yang tiba-tiba.
Kondisi ini dapat terjadi bahkan tanpa adanya bahaya atau pemicu yang jelas. Tidak semua orang yang mengalami serangan panik akan mengalami gangguan panik.
Selama serangan panik, seseorang mungkin mengalami:
- Jantung berdebar kencang
- Berkeringat
- Gemetar atau kesemutan
- Nyeri dada
- Perasaan malapetaka yang akan datang
- Perasaan di luar kendali
Orang dengan gangguan panik sering khawatir tentang kapan serangan berikutnya akan terjadi dan berusaha menghindari tempat atau situasi yang diasosiasikan dengan serangan panik.
Baca Juga:9 Cara Merawat Kulit Agar Lebih Cerah dan SehatRekomendasi Sunscreen Terbaik yang Cocok untuk Semua Jenis Kulit
Serangan panik bisa terjadi beberapa kali sehari atau beberapa kali setahun.
3. Social Anxiety Disorder (SAD)
Social Anxiety Disorder (SAD) adalah ketakutan yang intens dan terus-menerus akan diawasi dan dihakimi oleh orang lain.
Bagi penderita gangguan kecemasan sosial, ketakutan akan situasi sosial mungkin terasa begitu kuat sehingga tampaknya di luar kendali mereka.
Bagi beberapa orang, rasa takut ini mungkin menghalangi pergi bekerja, bersekolah, atau melakukan aktivitas sehari-hari.
Tanda-tanda gangguan kecemasan sosial meliputi:
- Memerah, berkeringat, atau gemetar
- Jantung berdebar kencang
- Sakit perut
- Postur tubuh kaku atau berbicara dengan suara terlalu pelan
- Kesulitan melakukan kontak mata atau berada di sekitar orang yang tidak dikenal
- Perasaan sadar diri atau takut dinilai negatif oleh orang lain
Mengatasi Gangguan Kecemasan dengan Gaya Hidup Sehat
Ada beberapa gaya hidup yang dapat membantu mengatasi gangguan kecemasan, seperti:
1. Olahraga Teratur
Olahraga membantu melepaskan hormon endorfin yang dapat memperbaiki suasana hati dan membuat seseorang merasa lebih baik.
Rutin beraktivitas fisik juga bisa mengurangi ketegangan dan stres yang memperburuk kecemasan.
Baca Juga:Pentingnya Memilikih Skincare Tepat Sesuai Kondisi KulitMengenal Apa Itu Tapera Serta Aturan dan Besar Iurannya
2. Makan Sehat
Beberapa makanan yang dapat mengurangi kecemasan antara lain sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, dan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks.
Hindari makanan yang mengandung kafein, gula, dan makanan olahan yang dapat meningkatkan kecemasan.
3. Tidur yang Cukup
Kurang tidur bisa memperburuk kecemasan dan meningkatkan risiko gangguan kecemasan.
Usahakan tidur cukup setiap malam, sekitar 7-8 jam per hari. Hindari minuman berkafein atau stimulan sebelum tidur dan jangan sering mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang yang bisa mengganggu pola tidur.