CIREBON, RAKCER.ID- Mi instan, makanan cepat saji yang digemari banyak orang di seluruh dunia, menjadi solusi praktis bagi mereka yang ingin makan cepat dan mudah.
Namun, seiring dengan popularitasnya, muncul pertanyaan penting: berapa kali sebenarnya mi instan boleh dimakan dalam seminggu?
Menurut para ahli gizi dan pakar nutrisi, jawabannya tidaklah sesederhana yang dibayangkan.
Kandungan Gizi dalam Mi Instan
Baca Juga:10 Manfaat Air Rebusan Daun Mangga, Bantu Kurangi Jerawat!10 Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Cocok Buat Kaum Mager dan Sibuk
Mi instan dikenal dengan kandungan karbohidrat yang tinggi serta sodium yang cukup tinggi pula.
Selain itu, mi instan seringkali mengandung lemak jenuh dan beberapa bahan pengawet yang mungkin tidak ideal untuk dikonsumsi dalam jumlah besar.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition Research and Practice menunjukkan bahwa konsumsi mi instan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, yang meliputi berbagai kondisi seperti obesitas, hipertensi, dan kadar kolesterol yang tidak sehat.
Rekomendasi dari Pakar Nutrisi
Dr. Lisa Young, seorang ahli gizi dan penulis buku Finally Full, Finally Slim, merekomendasikan untuk membatasi konsumsi mi instan hingga satu atau dua kali dalam seminggu.
“Mi instan dapat menjadi bagian dari diet yang seimbang jika dikonsumsi dengan bijak dan dalam jumlah yang moderat,” kata Dr. Young.
Menurutnya, penting untuk mengimbangi mi instan dengan makanan lain yang lebih bernutrisi seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein tanpa lemak.
Sementara itu, Dr. Frank B. Hu, profesor nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, juga mengingatkan bahwa mi instan seringkali kurang mengandung serat dan protein.
Baca Juga:Manfaat Berhenti Minum Kopi? Biar Gigi Lebih Putih!8 Daun yang Bisa Menurunkan Berat Badan, Pangkas Lemak Berlebih!
“Untuk membuatnya lebih sehat, tambahkan sayuran segar atau beku, serta sumber protein seperti telur atau dada ayam ke dalam mi instan Anda,” saran Dr. Hu.
Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan nilai gizi dari hidangan tersebut.
Dampak Kesehatan Jangka Panjang
Konsumsi mi instan yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
Tingginya kandungan sodium dalam mi instan dapat berkontribusi pada tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke.